Berita Viral
Kisah Nenek Hartinah Tertipu Rp 924 Juta, Beli Apartemen Mewah Ternyata Dapatnya Cuma Pondasi
Tak tanggung-tanggung, kerugian yang dialami nenek pensiunan Perum Bulog ini nyaris Rp1 M, tepatnya Rp 924 juta.
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang nenek asal Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, Jawa Timur, bernama Hartinah (83), lesu karena dana pensiun dan tabungannya ludes setelah ditipu.
Tak tanggung-tanggung, kerugian yang dialami nenek pensiunan Perum Bulog ini nyaris Rp1 M, tepatnya Rp 924 juta.
Ia menjadi korban penipuan rencana pembangunan apartemen mewah di tengah kota, Jalan frontage A Yani.
Selain gambar di brosurnya bagus, Hartinah juga makin tergiur karena sudah dilakukan ground breaking.
Peletakan batu pertama ini juga dihadiri pejabat setingkat menteri dan kepala daerah, bahkan ada juga pimpinan media.
"Saya tertarik karena untuk investasi masa depan juga. Pas ada pameran saya tergoda," ucap Hartinah saat ditemui.
"Gambarnya mewah. Lokasinya tengah kota. Saya awalnya yakin saja," lanjutnya.
Kini dana pensiunan dan tabungan sebesar Rp924 juta menguap begitu saja karena menjadi korban.
Dengan ditemani Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Hartinah bersama puluhan korban penipuan apartemen mewah lainnya mendatangi kantor pengembang di Jl Dukuh Kupang Barat.
Tidak hanya mereka, tercatat ada 100 lebih korban yang sama.
Mereka tergiur janji dan brosur yang sama, apalagi sudah ada peletakan batu pertama pada tahun 2014 silam.
Pengembang menjanjikan tiga tahun setelah pembelian apartemen akan berdiri mewah.
Semua tergoda hingga rata-rata telah melunasi pada tahun 2017.
"Saya minta menggenapi Rp924 juta dibantu anak-anak. Tapi sampai 2017 tidak ada bangunan apapun. Hanya pondasi sampai sekarang," kata Hartinah lagi.
Nenek ini terus merunduk dan tidak tahu harus berbuat apa kehilangan uang segitu banyak.
"Sampai saya memperbaiki atap rumah sekarang saya tidak bisa. Ludes," ucapnya lirih.
Para korban saat ini mempercayakan nasibnya ke pengacara bernama Sururi.
Tercatat ada 100 lebih korban yang sama dengan Hartinah.
Total uang yang sudah disetor korban ke pengembang sekitar Rp150 miliar.
Susuri menyebut, pengembang adalah PT Tri Karya Graha Utama (TGU).
Namun, korban mendatangi PT Tri Karya Guna Utama.
"Bukan salah alamat. Tapi mereka berafiliasi. Apalagi pimpinan Guna Utama juga pernah jadi Komisaris Graha Utama," kata Sururi.
Wakil Wali Kota Turun Tangan
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, akhirnya tahu banyak warganya menjadi korban penipuan apartemen mewah.
"PT Triguna Graha Utama harus tanggung jawab," kata Cak Ji.
Terkuaknya banyak korban tipu-tipu apartemen tersebut bermula saat Cak Ji menggelar Rumah Aspirasi di Rumah Dinasnya.
Banyak korban mengadu jadi korban penipuan Apartemen The Frontage di Jl Frontage A Yani Surabaya.
Menanggapi hal itu, akhirnya Cak Ji langsung mendatangi perusahaan bersama sekitar 100 korban lainnya yang didampingi oleh Camat dan Lurah Dukuh Pakis.
Sesampainya disana, Cak Ji bertemu dengan kontraktor PT Tri Karya Graha Utama, Budi Setiawan.
Ia menyampaikan, sebenarnya dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai direktur utama karena sudah berpindah perusahaan.
"Memang dulunya perusahaan ini saya yang megang sebagai Komisaris bersama Pak Setya Budianto."
"Kemudian PT ini dipakai untuk kerja sama dengan PWU (Panca Wira Usaha), saya masih direktur," jelas Budi kepada Cak Ji, melansir Kompas.com.
Selain itu, tidak lama setelah penandatanganan Apartemen The Frontage, Budi mundur dari perusahaan dan mendirikan usaha lain yakni PT Tri Karya Guna Utama.
"Tapi setelah diambil untuk pengembangan apartemen The Frontage, saya mundur. Yang masih di PT itu Pak Setya Budijanto."
"Makanya kalau saya sendiri jujur kurang paham soal kasusnya karena itu urusannya dengan Pak Setya Budijanto," imbuhnya.
Menurutnya, Setya Budijanto berhalangan hadir karena sedang mengantarkan ibunya ke rumah sakit untuk pengobatan ginjal.
Akhirnya, Cak Ji meminta Budi untuk menghubungkan Setya Budijanto melalui panggilan telepon.
"Jadi begini pak, ini kan para korban sebenarnya ingin meminta kejelasan terkait kalau memang uangnya dikembalikan itu kapan."
"Atau kalau memang pembangunannya itu dilanjutkan sampai berapa lama, itu saja sebenarnya," ucap Cak Ji melalui sambungan telepon.
Setya menerangkan, para korban sudah pernah mendatangi kantornya, beberapa minggu lalu, untuk mengadukan terkait masalah apartemen The Frontage.
Ia pun sudah menyerahkan segala aset pribadinya yang diminta, tapi ternyata tidak di teruskan kepada para korban.
Setya berjanji akan menceritakan kasus ini secara detail dan runtut kepada Cak Ji dalam pertemuan mendatang bersama para korban.
"Makanya nanti tak kasih cerita yang runtut, mereka suruh datang di tempatnya saya, saya akan jelaskan."
Artike sudah tayang di TRIBUNJATIM
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| USAI Syok Levi Selingkuhan Suaminya, Istri Sah AKBP Basuki Jadi Ikut Diperiksa Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| PANTAS Hamzah Hamid Anggota DPRD Tolak Pengaspalan Depan Rumah, Ternyata Masih Mulus Baru Diperbaiki |
|
|---|
| FAKTA Sebenarnya EP Sempat Ngaku Anak Propam dan Bawa Mobil Barang Bukti ke DC: Saya Minta Maaf |
|
|---|
| PENGAKUAN EP Pria Ngaku Anak Propam Bawa Mobil Barang Bukti Jalan-jalan ke Mal, Kini Minta Maaf |
|
|---|
| RESMI Melapor, Wardatina Beberkan Bukti CCTV Inara Rusli Jalin Hubungan Gelap dengan Suaminya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/nenek-hartinah-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.