Rezeki Dhika Bocah Pacu Jalur, Tariannya Viral Mendunia, Kini Diangkat Jadi Duta Pariwisata Riau

TRIBUN-MEDAN.com - Rayyan Arkan Dhika, bocah berusia 11 tahun asal Desa Pintu Lobang Kari, Kuantan Tengah, Kuansing, mendadak tenar setelah video tariannya di atas perahu Pacu Jalur menjadi viral di media sosial, bahkan hingga kancah internasional.

Atas dedikasinya dalam melestarikan budaya, Rayyan Arkan Dhika kini resmi dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau dan mendapat beasiswa dari Pemerintah Provinsi Riau.

Senyum ceria tak lepas dari wajah Rayyan Arkan Dhika saat tiba di halaman Kantor Gubernur Riau pada Selasa siang.

Ia disambut hangat oleh para pegawai Pemprov Riau sebelum akhirnya berdiri di hadapan Gubernur Riau, Abdul Wahid.

"Wah saya senang. Gak nyangka sebelumnya bakalan ketemu Pak Gubernur terus diapresiasi jadi Duta Pariwisata Riau," ujar Rayyan Arkan Dhika, dikutip dari laman resmi Pemprov Riau.

Gerakan lincah dan penuh percaya diri Rayyan Arkan Dhika saat menari di atas perahu yang melaju cepat memukau banyak orang, termasuk dari luar negeri.

Fenomena ini membuat Pemprov Riau mengundangnya secara khusus untuk memberikan apresiasi.

Perjalanan Rayyan Arkan Dhika sebagai penari di Pacu Jalur, atau yang dikenal sebagai Anak Coki, bukanlah hal baru.

Ia telah menggeluti peran ini sejak usia 9 tahun.

Anak Coki adalah penari yang berdiri di ujung perahu dan menggoyangkan tubuh saat perahu didayung, berfungsi sebagai daya tarik utama dan penjaga semangat tim.

"Saya menjadi Anak Coki Pacu Jalur ini sudah dua tahun. Sejak dari usia 9 tahun," katanya.

Meski terlihat lincah, peran ini menantang, terutama dalam menjaga keseimbangan.

"Hal yang susah untuk menari di atas perahu itu tentunya mengimbangkan badan. Saya belajar sendiri secara otodidak,” tutur Rayyan Arkan Dhika.

Meski kini terkenal, Rayyan Arkan Dhika tetap bersahaja.

Ia memiliki cita-cita menjadi seorang tentara, dan bahkan seorang gubernur.

Gubernur Riau, Abdul Wahid, memuji dedikasi Rayyan Arkan Dhika.

"Hari ini hampir semua orang membuka mata bahwa tradisi dan budaya sangat berkembang di Riau, terutamanya Pacu Jalur.

 Nah, oleh karena itu saya tadi memberikan apresiasi untuk Dika," ujarnya, sembari menyerahkan penghargaan dan beasiswa pendidikan.

Rayyan Arkan Dhika sendiri mengaku terkejut dengan viralnya tariannya.

Ia mengenakan stelan teluk belanga warna hitam, tanjak khas Melayu Riau, dan kacamata hitam saat tampil, menari secara spontan mengikuti irama dan semangat timnya.

"Saya tidak menyangka bisa se viral itu. Tahunya setelah melihat media sosial banyak orang luar yang menirukan tarian itu," ujar Rayyan Arkan Dhika saat ditemui di rumahnya, Jumat (4/7/2025).

Ayah Rayyan Arkan Dhika adalah mantan peserta Pacu Jalur, dan sang kakak pernah menjadi Togak Luan. 

Rayyan Arkan Dhika sendiri sudah dua tahun bergabung sebagai Togak Luan di tim ayahnya.

Sang ibu, Rani, menerima banyak telepon dari dalam dan luar negeri terkait viralnya tarian Rayyan Arkan Dhika, namun ia selalu cemas setiap kali putranya naik jalur.

Ia tetap mendukung Rayyan dan berharap momen ini dapat memperkenalkan budaya Pacu Jalur Kuansing ke mata dunia.

"Bangga sekali. Semoga Pacu Jalur Kuansing semakin dikenal lebih luas," tambahnya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan