Berita Viral

PENAMPAKAN Desa Hikong Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Warga Panik Menyelamatkan Diri

Warga Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), panik saat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus

|
Editor: AbdiTumanggor
Dok. Mia Holo/Dok. PGA Lewotobi Laki-laki
ERUPSI: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, meletus pada Senin (7/7/2025) malam.(KIRI). Suasana di Desa Hikong, salah satu desa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin (7/7/2025) (KANAN) (FOTO Dok. Mia Holo/Dok. PGA Lewotobi Laki-laki) 

Gunung Lewotobi Laki-laki berdempetan dengan Gunung Lewotobi Perempuan.

Kedua gunung ini disebut gunung kembar aktif yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Gunung ini dianggap sebagai simbol pasangan suami-istri dan kesetiaan dalam budaya Lamaholot. 

Mengutip Jurnal Mitigasi Bencana Gunung Api Lewotobi Laki-laki Berbasis Kearifanlokal Masyarakat Desa Nawokote di Kecamatan Wulanggitang, Kab. Flores Timur, Mare, dkk., (2021), Kabupaten Flores Timur adalah salah satu kabupaten yang memiliki gunung api aktif bernama Gunung Lewotobi.

Gunung Lewotobi memiliki nama asli Ile Bele, yang berarti "Gunung Besar".

Menurut cerita rakyat, gunung ini diyakini sebagai nenek moyang dari kedua puncak tersebut.

Masyarakat Suku Puka masih melestarikan penghormatan terhadap Suku Tobi melalui ritual adat yang disebut Tuba Ile.

Dalam ritual ini, Suku Puka dan Suku Tobi memberikan sesajen kepada nenek moyang sebagai bentuk pengakuan atas hubungan sejarah yang terjalin antara kedua suku tersebut.

Oleh karena itu, Gunung Lewotobi bukan hanya sekadar fenomena alam, gunung ini merupakan simbol identitas budaya dan spiritual bagi masyarakat Flores Timur.
 
Kisah Gunung Lewotobi tidak hanya menjadi warisan budaya lokal, tetapi juga menggambarkan keunikan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat sekitar yang turut menjaga identitas dan kekayaan budaya.

Kini, Gunung Kembar Lewotobi dikenal dengan aktivitas vulkaniknya yang terus-menerus.

Sejak abad ke-20, kedua puncak ini sering mengalami erupsi yang berdampak pada lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.

Ahli vulkanologi John Seach mencatat bahwa Lewotobi adalah tipe gunung berapi andesit dengan letusan magmatik eksplosif.

Sejarah erupsi Gunung Lewotobi mencakup beberapa peristiwa signifikan:
 
Tahun 1932: Mulai menunjukkan aktivitas erupsi.

Tahun 1939: Terjadi letusan besar.

Tahun 1999: Letusan paling merusak dengan semburan lava dan kebakaran hutan.

(*/Tribun-medan.com/TribunFlores.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Pos Kupang
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved