Berita Viral

Dikha Pacu Jalur Aura Farming, Bocah dari Tepi Sungai Batang Kuantan, Tariannya Menyapa Dunia

Video aura farming tampak sosok bocah yang menari anak Pacu Jalur di atas kayak bernama Rayyan Arkhan Dikha atau disapa Dikha.

KOLASE Dok. Instagram dan Tribun Pekanbaru/Guruh Budi Wibowo
BOCAH VIRAL -- Sosok Dikha bocah viral yang lakukan tari pacu jalur "Aura Farming". Klub sepakbola terkenal Paris Saint Germain (PSG) dan AC Milan juga ikutan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok Dikha pacur jalur Aura Farming. Bocah dari tepi Sungai Batang Kuantan. Tariannya menyapa dunia.

Sosok Dikha bocah viral yang lakukan tari pacu jalur Aura Farming.

Menariknya klub sepakbola terkenal Paris Saint Germain (PSG) dan AC Milan juga ikutan.

Video aura farming tampak sosok bocah yang menari anak Pacu Jalur di atas kayak bernama Rayyan Arkhan Dikha atau disapa Dikha.

Bocah berusia 11 tahun tersebut masih ingat membuka ponsel dan mendapati puluhan video tentang dirinya membanjiri layar.

Videonya sedang menari di atas haluan Jalur (perahu, red) lengkap dengan busana khas Melayu Kuansing di Sungai Batang Kuantan, Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau dan gerak tari yang unik di tengah sorak sorai ribuan penonton, viral.

Dilansir dari TribunPekanbaru.com, Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kuansing mengklaim jumlah penonton mencapai 400.000 hingga 500.000 per hari.

Dikha masih tak menyangka bakal tenar dalam semalam di dunia maya karena tariannya itu.

Ia tak pernah diajari menari oleh pelatih profesional.

BOCAH VIRAL -- Sosok Dikha bocah viral yang lakukan tari pacu jalur
BOCAH VIRAL -- Sosok Dikha bocah viral yang lakukan tari pacu jalur "Aura Farming". Klub sepakbola terkenal Paris Saint Germain (PSG) dan AC Milan juga ikutan. (KOLASE Dok. Instagram dan Tribun Pekanbaru/Guruh Budi Wibowo)

Namun wajahnya muncul di media sosial, laman berita, bahkan video kompilasi festival.

Dikha pun belum sepenuhnya paham jika tariannya itu membuat budaya Pacu Jalur Kuansing kini mendunia.

Tapi di balik ketenaran itu, ia tetap anak kampung biasa.

Tetap bermain dengan teman seusianya di Desa Pintu Gobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing, Riau.

Siswa SD kelas 5 pun belum menyadari jika tariannya itu menjadi simbol bahwa budaya tak pernah kecil.

Bahkan dari tepian Sungai Batang Kuantan, bisa menyapa dunia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved