Berita Viral

Reaksi Menhut Soal Brasil Akan Menggugat Terkait Tewasnya Juliana Marins di Gunung Rinjani

Adapun pemerintah melalui Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengaku pihaknya siap mempertanggungjawabkjan.

Humas Kantor SAR Mataram dan IG resgatejulianamarins
PENDAKI BRASIL TEWAS -Proses evakuasi pendaki wanita asal Brasil, Juliana Marins (27), yang tewas saat mendaki di Gunung Rinjani. Juliana Marins, yang tewas terjatuh mendaki Gunung Rinjani, berhasil diangkat dari jurang kedalaman 600 meter, Rabu (25/6/2025). 

Inisiatif penggalangan dana dari warga Brasil untuk Agam Rinjani, yang dikenal karena aksi heroiknya mengevakuasi jenazah Juliana Marins di Gunung Rinjani, sempat dinyatakan resmi dibatalkan. 

Pembatalan ini diumumkan oleh platform VOAA dan organisasi Razoes para Acreditar pada Senin (30/6/2025), menyusul kontroversi soal potongan biaya administrasi dalam donasi tersebut.
 
Namun baru-baru ini, pihak VOAA kembali membuat pernyataan baru akan diberikan utuh kepada Agam Rinjani.

Kini postingan terbaru Agam pun jadi sorotan setelah pengalangan dana akan dilanjutkan.

Lewat Instagram storynya Agam mengucapkan terimakasih dengan bahasa Brasil.

"Muito obrigado por tudo brazil, i love you, (Terima kasih banyak untuk semuanya Brazil, aku mencintaimu)," tulisnya, Selasa (1/7/2025).

Dikutip dari CNN Brasil, Selasa (1/7/2025), VOAA  menarik pernyatannya dan kembali mengumumkan bahwa dana sekitar Rp 1,5 miliar itu sepenuhnya akan ditransfer ke Agam Rinjani tanpa potongan biaya.

Sebelumnya dana itu terkumpul Rp 1,3 miliar namun jumlahnya terus bertambah menjadi Rp 1,5 miliar.

Pengumuman ini disampaikan oleh Vicente Carvalho, pendiri platform Razões Para Acreditar, yang bertanggung jawab atas penggalangan dana itu.

Awalnya, penggalangan dana tersebut dibatalkan setelah mendapat kritik atas biaya administrasi sebesar 20 persen.

Kini, menurut Vicente, keputusan itu direvisi setelah banyak permintaan agar jumlah itu diberikan kepada Agam Rinjani.

Awalnya, VOAA menyebut bahwa kampanye donasi ini awalnya dilandasi oleh niat tulus. 

Namun, mereka mengakui bahwa diskusi seputar vaquinha (istilah lokal untuk penggalangan dana) telah memicu berbagai ujaran kebencian untuk platform. 

“Kami memutuskan untuk segera membatalkan kampanye ini, serta mengembalikan seluruh donasi secara otomatis dan utuh kepada para donatur,” tulis VOAA, dilansir dari Tribunnews.com.

Salah satu pemicu pembatalan donasi adalah pertanyaan publik terkait biaya administrasi sebesar 20 persen yang diterapkan oleh VOAA.  

Meski informasi ini telah disampaikan sejak awal di situs resmi mereka, sejumlah pihak mengaku keberatan dan menganggap transparansi dana kurang memadai.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved