Breaking News

Berita Internasional

Keji, Pria Ini Habisi Nyawa Kekasihnya di Rumah Sakit, Petugas RS Diancam, Motifnya pun Terkuak

Sebuah aksi pembunuhan kejam yang dilakukan secara terang-terangan di dalam area rumah sakit. Ternyata pelakunya adalah kekasih sendiri.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN BALI
DIBUNUH KEKASIH: Foto ilustrasi. Aksi kejam pembunuhan yang dilakukan oleh seorang kekasih di Distrik Narsinghpur, Madhya Pradesh, India, Selasa (1/7/2025) 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah aksi pembunuhan kejam yang dilakukan secara terang-terangan di dalam area rumah sakit telah menggemparkan Distrik Narsinghpur, Madhya Pradesh, India.

Dalam insiden yang terjadi pada 27 Juni lalu, seorang siswi kelas 12 bernama Sandhya Chaudhary tewas di tangan kekasihnya sendiri, Abhishek Koshti, di Pusat Trauma rumah sakit distrik tersebut.

Dilansir dari India Times pada Selasa (1/7/2025), peristiwa tragis ini terjadi di depan umum.

Sandhya, yang saat itu sedang duduk di luar Pusat Trauma sembari menunggu untuk menjenguk kerabatnya di ruang bersalin, tiba-tiba didatangi Koshti. 

Rekaman yang didapat menunjukkan Koshti secara fisik menyerang Sandhya, lalu secara brutal menggorok lehernya dengan pisau.

Yang paling miris, insiden mengerikan ini terjadi di hadapan beberapa petugas dan staf rumah sakit, namun tak ada satu pun yang menolong.

Seorang perawat yang menyaksikan kejadian itu bahkan mengungkapkan ancaman Koshti kepadanya.

"Dia memperingatkan saya untuk tidak ikut campur atau dia akan membunuh saya juga," ucap petugas tersebut.

Serangan Brutal di Siang Bolong

Polisi melaporkan bahwa Koshti mendatangi rumah sakit pada 27 Juni siang.

Sekitar pukul 2:30 siang, ia menjumpai Sandhya dan mengikutinya.

Tanpa ampun, ia melancarkan serangan mematikan itu di tengah keramaian staf rumah sakit dan petugas keamanan, sebelum akhirnya mencoba melukai diri sendiri dan melarikan diri dari lokasi.

Sandhya meninggal di tempat kejadian karena pendarahan hebat. Jenazahnya tetap berada di lokasi kejadian selama proses penyelidikan oleh polisi dan tim forensik yang memakan waktu.

Motif Cemburu Buta dan Penangkapan Cepat

Keluarga Sandhya langsung mengajukan penuntutan setelah mengetahui kondisi putri mereka.

Respons polisi terbilang cepat; tersangka ditangkap hanya satu jam setelah insiden.

Mengenai motif di balik kejahatan keji ini, polisi melakukan penyelidikan mendalam.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved