Berita Viral
USAI Dijemput Dua Anaknya, Nenek Nasikah Kini Tinggal di Kosan Setelah Sempat Dibuang ke Panti Jompo
Usai dijemput dua anaknya dari panti jompo setelah sebelumnya sempat dibuang, Nenek Nasikah (70) kini tinggal di kosan
TRIBUN-MEDAN.COM – Usai dijemput dua anaknya, Nenek Nasikah (70) kini tinggal di kosan.
Adapun Nenek Nasikah kini sudah tinggal bersama kedua anaknya di kos.
Ia kini dijemput dan tinggal di kos setelah sebelumnya Nenek Nasikah sempat dibuang ke panti asuhan oleh kedua anaknya yakni Sri dan Fitri.
Nenek Nasikah hanya dirawat di Griya Lansia selama satu hari.
Selanjutnya, perawatan sepenuhnya diserahkan kembali kepada pihak keluarga.
Nenek Nasikah kini sudah tinggal bersama kedua anaknya di kos.
Hal ini diungkap anggota Polres Lamongan, Jawa Timur, Ipda Purnomo atau yang akrab disapa Polisi Baik itu baru-baru ini mendatangi kedua anak nenek Nasikah.
Lewat Instagramnya, Ipda Purno membagikan potret Nasikah bersama kedua anaknya.
Baca juga: Murka Lihat Mantan Kekasihnya Menikah dengan Laki-laki Lain, Pengantin Pria Dipukuli Habis-habisan
Ia menyebutkan kini sudah tinggal bersama di kosan.
"Alhamdulillah sudah tinggal di kos," tulisnya, Senin (30/6/2025).
Sementara dalam keterangan unggahannya, Ipda Purnomo berharap kejadian ini tidak terulang lagi.
"PASTI ADA HIKMA DISETIAP KEJADIAN
Assalamualaikum
Isnyaallah tidak ada kata terlambat jika kita mau berbuat baik semua pasti ada hikmahnya. Semoga kejadian kemarin tidak terulang kembali dan terimakasih kepada semua yang sudah mendoakan.
Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kemuliaan menjaga orang tua sampai akhir hayat. Aamiin," tulisnya.
Diketahui, kisah Nasikah yang diserahkan ke panti jompo oleh kedua anaknya itu pertama kali diunggah oleh Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah.
Unggahan itu lantas viral, hingga membuat SR dan F mengalami tekanan batin. Mereka mendapat banyak hujatan lantaran tega membuang ibu kandungnya ke panti jompo.
Setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak, SR dan F akhirnya kembali menjemput ibunya.
"Akhirnya, beliau merasa gundah dan menangis. Beliau ke tempat kami dan meminta izin mengambil ibunya lagi," terangnya.
Baca juga: Ahmad Dhani Mendadak Unggah Kompilasi Video Maia Estianty, Singgung Gibah dan Fitnah Mulan Jameela
Hal itu membuat Arief Camra lega, sebab sejak awal dirinya tak setuju dengan keputusan SR dan F yang menitipkan ibunya ke yayasan daripada merawat sendiri di rumah.
"Tapi alhamdulillah, kami tidak ada niatan menahan. Justru sejak awal kami menolak. Dengan kejadian ini, kita ambil hikmahnya," bebernya.
Arief Camra menilai, tekanan yang dialami SR dan F merupakan ganjaran karena sudah berbuat tak baik kepada sang ibu.
"Punya niat buruk kepada orang tua, dibayar cash sama Allah. Beliau dibikin tertekan, malu oleh netizen. Jadi, memang betul beliau dijemput setelah hanya sehari. Selanjutnya, perawatan kami serahkan kepada keluarga," ucapnya di akhir video.
Diketahui, sebelum diserahkan ke panti jompo, Nasikah dirawat oleh anak laki-lakinya.
Namun, setelah anak laki-lakinya meninggal, ia malah diserahkan ke panti jompo oleh dua anak perempuannya.
Namun, ia akhirnya dijemput kembali oleh dua putrinya setelah viral.
Viralnya kejadian tersebut di media sosial, membuat anak-anak Nasikah menangis penuh penyesalan dan kembali menjemput ibu mereka.
Arief Camra, Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, membenarkan kabar penjemputan kembali Nenek Nasikah.
Tekanan datang dari berbagai arah, mulai dari teman kerja, tetangga, hingga pemerintah setempat yang mungkin turut merasakan dampak dari keriuhan media sosial.
Tekanan inilah yang akhirnya membuat kedua kakak beradik itu merasa gundah, bahkan menangis, seraya meminta izin untuk mengambil kembali ibu mereka.
"Tapi bagi kami Alhamdulillah, tidak ada niatan menahan dan macam-macam karena justru dari awal kami sudah menolak," ujar Arief lega, seperti dikutip dari akun TikTok miliknya pada Sabtu (28/6/2025).
Arief berharap, kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang.
Ia menegaskan bahwa perbuatan buruk terhadap orang tua akan mendapatkan balasannya.
"Ya itu cara Allah membayarnya mungkin dibikin malu, tertekan, dan stres oleh netizen," pungkas Arief.
Nenek Nasikah hanya dirawat di Griya Lansia selama satu hari. Selanjutnya, perawatan sepenuhnya diserahkan kembali kepada pihak keluarga.
Arief menceritakan, awalnya ia sempat menolak permintaan F yang ingin menitipkan ibunya.
Alasannya jelas, Griya Lansia yang ia kelola dikhususkan untuk merawat lansia yang tidak lagi memiliki keluarga.
Baca juga: NASIB Pria Pamer Pistol Ngaku Orang Terdekat Presiden Prabowo, Kini Diburu Usai Videonya Viral
"Sudah kami tolak dan kemudian kami memberikan keterangan tidak menitipkan ibu karena masih memiliki keluarga," kata Arief.
Namun, karena adanya perselisihan paham antara kedua kakak beradik tersebut, Arief terpaksa mengajukan syarat yang sangat berat.
Pihak Griya Lansia bersedia merawat Nenek Nasikah, namun dengan konsekuensi anak-anaknya tidak boleh lagi menjenguk, dan bahkan tidak akan diberi kabar jika sang ibu meninggal dunia.
Syarat ini diajukan Arief agar niatan kedua putri tersebut urung terlaksana.
"Itu persyaratan kami buat sangat berat supaya niatan kakak beradik ini tak terwujud," jelas Arief.
Di luar dugaan, bukannya membatalkan niat, kedua kakak beradik itu justru semakin berkeras untuk menitipkan ibunya.
Mereka berdalih takut jika Nenek Nasikah akan terlantar di jalanan karena tidak ada yang merawat.
Mendengar keputusan tersebut, ketua yayasan syok hingga tak bisa berkata-kata.
Arief bahkan menunjukkan bukti tangkapan layar (screenshot) bahwa ia telah dua kali mengingatkan mereka untuk mempertimbangkan ulang keputusan tersebut.
Melihat tekad bulat mereka, akhirnya pihak Griya Lansia memutuskan untuk merawat Nenek Nasikah.
Sebuah draf perjanjian pun dibuat dan ditandatangani.
Arief menjelaskan, pihaknya tidak berniat membuat kejadian ini menjadi ramai.
Baca juga: ALIBI Kades di Boyolali Usai Nyatakan Nenek Sumi Meninggal Padahal Sehat Bugar, Kini Ngaku Malu
TERKUAK Profesi Sri dan Fitria Dua Anak yang Buang Ibunya ke Panti Jompo
Terkuak profesi Sri Rahayu dan Fitria, dua anak yan tega buang ibunya ke panti jompo di Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang.
Fakta baru Sri Rahayu dan Fitria dua anak perempuan yang tega membuang ibunya bernama Nenek Nasikah (74) pun terkuak.
Setelah viral hingga keduanya akhirnya menjemput kembali sang ibu, kini profesi keduanya pun jadi sorotan.
Keduanya ternyata hidup dengan serba kekurangan lantaran bekerja apa adanya.
Sri Rahayu sebagai anak pertama hanya bekerja sebagai tukang sapu perumahan.
Sedangkan Fitriya anak perempuan keduanya bekerja buruh pabrik dan serabutan.
Tinggal di rumah dengan ukuran 4x4 meter, Fitriya berupaya merawat ibunda nenek Nasikah.
Sayangnya dirinya tak bisa menjaga ibunda 24 jam lantaran harus bekerja mencari nafkah.
Hal tersebut pula yang menjadi alasan ingin menitipkan ibunda ke panti jompo demi bisa dirawat dan dipantau serta dapat kehidupan lebih baik.
Naas keputusan Fitriya dengan sang kakak Sri Rahayu malah jadi boomerang setelah viral di media sosial dicap durhaka karena membuang ibu kandung sendiri.
Padahal faktanya, Fitriya dan Sri Rahayu langsung menjemput ibunda nenek Nasikah hari itu juga setelah video viral hingga harus ngutang grab sebesar Rp 900 ribu.
Semua diceritakan dalam konten youtube milik Purnomo Belajar Balik anggota polisi Jawa Timur tayang pada, Sabtu (28/6/2025).
Dalam konten video Youtube-nya, Purnomo membagikan momen perbincangan dengan anak-anak Nasikah yang kabarnya membuang ibunya.
"Jujur kaget, kok ada dua anak perempuan, anak kandung lagi, bahasa tulisannya apa?" tanya Purnomo.
"Membuang," ujar Fitriya.
"Kalau saya enggak, menitipkan. Itu jadi viral," imbuh Purnomo.
Diketahui, Sri Rahayu anak pertamanya bekerja sebagai tukang sapu di perumahan.
Sementara, Fitria bekerja sebagai buruh pabrik dan serabutan.
Hal itu membuat keduanya kesulitan untuk merawat ibunya.
Selain itu ketika anak-anaknya bekerja, nenek Nasikah sering keluat sambil ngesot di jalan.
"Kalian ini ke Griya Lansia tujuannya apa?" tanya Purnomo.
"Menitipkan supaya ibu saya punya tempat yang layak, ada yang jaga, terus kan saya kerja. Kalau saya kerja, ibu sering ngesot ke jalan raya, minta keluar," ujar Fitriya.
Terkait dengan alasannya membawa ibunya ke panti jompo, Fitriya mengaku cuma ingin ibunya hidup di tempat yang layak.
Sebab selama ini Fitriya merawat ibunya di rumahnya dengan luas 4x4 meter.
"Supaya ibu ini ada yang merawat, ada yang mantau, terus secara kesehatan kan ibu saya enggak bisa jalan, kan bisa dicapek, ada diperiksa dokter, itu kemauan saya. Saya memohon bantuan," ucap Fitria.
Artikel ini telah tayang di Tribun Sumsel
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SOLUSI-PAHIT-kanan-Momen-dua-anak-Mbah-Nasikah-saat-diantarkan-ke-panti-jompo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.