TUDINGAN Amien Rais Sebut Jokowi Dalangi Kecelakaan Putra Sulungnya: Supaya Saya Berhenti Mengkritik

Bahkan Amien Rais mengungkap Hanafi belum dapat berjalan normal akibat kecelakaan yang terjadi 5 tahun lalu itu.

Baca juga: Ucapkan Selamat HUT Bhayangkara, Dandim 0207/Simalungun Apresiasi Kinerja Polres Jaga Kamtibmas

Kemudian, Amien Rais menyebut kecelakaan yang menima Hanafi itu didalangi oleh Jokowi.

Politikus senior itu menyinggung motif Jokowi yang ditudingnya terlibat dalam kecelakaan putranya itu agar ia berhenti mengkritik.

"Mengapa Jokowi ingin membunuh anak saya? Supaya saya berhenti mengkritik kebijakan Jokowi yang memang harus dikritik."

"Mungkin maksud Jokowi supaya syok dan ketakutan. Jokowi ternyata belum puas, kok Hanafi masih hidup?" tuturnya.

Kini, pernyataan Amien Rais menuding Jokowi jadi dalang kecelakaan putra sulungnya itu membuat heboh publik.


Mengingat selama ini sosok Amien Rais yang sebelumnya dikenal sebagai politikus senior dan memiliki rekam jejak karier di politik yang mentereng.


Sosok Amien Rais

Amien Rais merupakan salah satu tokoh politisi asal Indonesia.

Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah pada 26 April 1944 itu bernama lengkap serta gelar, Prof. H. Muhammad Amien Rais, M.A., Ph.D.

Nama Amien Rais sudah dikenal publik sejak ia terjun di politik Indonesia.

Ia menjadi orang yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah menjelang berakhirnya orde baru, yang dipimpin Presiden Soeharto.

Baca juga: Kapolres Sibolga Pimpin Bakti Sosial Bersih-bersih Pantai, Peringati HUT Ke-79 Bhayangkara

Amien Rais juga menjadi salah satu tokoh cukup disegani pada masanya karena ia menjadi salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie.

Kemudian ia menjabat sebagai Ketua Umum PAN sejak partai tersebut berdiri pada 2005.

Selain terjun di dunia politik, Amien Rais juga dikenal berasal dari keluarga aktivis Muhammadiyah.

Amien Rais menikah dengan Kusnasriyati Sri Rahayu dengan dikaruniai lima orang anak, yaitu Ahmad Hanafi Rais, Hanum Salsabiela Rais, Ahmad Mumtaz Rais, Tasnim Fauzia dan Ahmad Baihaqi.