Wanita Diduga Tewas Diracuni Mertua dan Saudara Suaminya, Berawal dari Gagal Penuhi Mahar Pernikahan

Lalu beberapa bulan yang lalu, korban mengadu bahwa dia mengalami kekerasan fisik dari mertuanya.

Korban mengatakan ibu mertuanya menyiram air dan beberapa makanan ke wajahnya.

Ia mengatakan mertuanya mengeluh tentang tuntutan mahar yang tidak dipenuhi.

"Sebelum menikah, mereka menuntut sepeda motor sebagai tambahan mahar pernikahan," ucap saudara perempuan korban.

"Tetapi kami tidak bisa memenuhi tuntutan tersebut karena sudah tidak memiliki uang lagi."

"Kedua belah pihak keluarga sempat berdebat sebelum upacara pernikahan."

"Lalu setelah para tetua mendamaikan kedua belah pihak, mereka tidak lagi menuntut tambahan mahar berupa sepeda motor," lanjutnya.

"Mereka mengatakan sudah cukup puas dengan mahar yang sebelumnya sudah kami berikan."

"Tetapi saudara saya menceritakan beberapa bulan sebelum ia meninggal dunia, kedua mertuanya menyinggung perihal mahar tersebut."

"Mereka merasa kesal karena kami tidak membawa cukup mahar di hari pernikahan."

Tetapi korban bertahan tinggal di rumah kedua mertuanya karena suaminya selama ini membela dan mendukungnya.

Keluarga korban pun tidak merasa khawatir lagi dan percaya suami korban bisa menjaganya dengan baik.

"Ternyata dugaan kami salah. Pada hari kejadian, mertuanya menjemputnya dari rumah kami dan membawanya kembali ke rumah mereka."

"Mereka mengatakan ingin merawat korban karena kondisi kesehatannya yang memburuk."

"Kami mengizinkan mereka membawa saudara perempuan saya pulang ke rumah mereka."