Berita Viral

SERANGAN Israel ke Gaza: Sebanyak 71 Orang Tewas, Pasukan IDF Targetkan Wilayah Penyaluran Bantuan

Sebanyak 17 orang tewas di Gaza terkena serangan Israel pada Jumat (27/6/2025) pagi. 

AFP VIA KOMPAS.COM
ISRAEL GEMPUR KOTA RAFAH: Foto yang diambil pada 6 Mei 2024 menunjukkan asap mengepul menyusul pengeboman di timur Rafah di Jalur Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borell pada tanggal 6 Mei mengutuk perintah Israel agar warga Palestina yang tinggal di Rafah timur meninggalkan kota Gaza menjelang serangan darat yang diperkirakan akan terjadi. (AFP VIA KOMPAS.COM) 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebanyak 71 orang tewas di Gaza terkena serangan Israel pada Jumat (27/6/2025) pagi. 

Dikutip dari Al Jazeera, sekitar 14 orang tewas di wilayah utara.  

Israel melakukan serangan di lokasi penyaluran bantuan. Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan 46 orang tewas yang menunggu logistik dari Palestina.  

Sementara kelompok hak asasi manusia dan badan-badan PBB mengecam sistem distribusi makanan yang didukung AS.

Juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan, bahwa 21 orang tewas dan sekitar 150 orang terluka oleh tembakan Israel di dekat titik bantuan di Gaza tengah pada Selasa pagi kemarin.

Kemudian, 25 orang lainnya tewas dalam insiden terpisah di Gaza selatan.

"Setiap hari kami menghadapi skenario ini: korban tewas, luka-luka, dalam jumlah yang tak tertahankan," kata paramedis Ziad Farhat, dikutip dari Gilf Times.

"Rumah sakit tidak dapat menampung jumlah korban yang datang," sambungnya.

Baca juga: LINK LIVE Nonton Live Streaming Real Madrid vs RB Salzburg, Siaran Langsung Bola Pagi Ini

Baca juga: Sinopsis Drama Korea Head Over Heels Beserta Fakta Menariknya

Baca juga: SOSOK Petugas KAI yang Minta Balita Ditinggal Karena Tak Punya Tiket, Tingkah Songongnya Dikecam

Tekanan juga meningkat terhadap kelompok bantuan swasta yang didukung AS dan Israel, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang dibawa ke wilayah Palestina pada akhir Mei untuk menggantikan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kepala badan PBB, menyebut sistem itu sebagai "kekejian".

Sementara juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Thameen Al-Kheetan, mengecam "persenjataan pangan" di Gaza.

Wilayah yang dihuni lebih dari dua juta orang itu menderita kondisi seperti kelaparan.

Hal itu setelah Israel memblokir semua pasokan dari awal Maret hingga akhir Mei dan terus memberlakukan pembatasan, menurut kelompok hak asasi manusia.

Israel kembali fokus ke Gaza  

Israel telah berperang di Gaza sejak serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. 

Upaya gencatan senjata yang dipimpin AS telah berulang kali terhenti. 

Brigadir Jenderal Effie Defrin, juru bicara utama angkatan darat, mengatakan para prajurit diserang di kota Khan Younis di Gaza selatan, tempat angkatan darat beroperasi secara berkala selama sebagian besar perang. 

"Helikopter dan pasukan penyelamat dikirim ke lokasi kejadian. Mereka berupaya menyelamatkan para pejuang, tetapi tidak berhasil," katanya, dilansir Asharq Al Awsat.

Militer mengatakan seorang tentara lainnya terluka parah dalam insiden terpisah di Khan Younis.

Mereka tidak memberikan keterangan lebih lanjut, tetapi Hamas mengklaim di saluran Telegram mereka telah menyergap tentara Israel yang berlindung di dalam sebuah bangunan tempat tinggal. 

Lebih dari 860 tentara Israel telah tewas sejak perang dimulai, termasuk lebih dari 400 selama pertempuran di Gaza

Serangan awal Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 251 orang lainnya.

Sekitar 50 sandera masih ditawan, sedikitnya 20 di antaranya diyakini masih hidup. 

Warga Palestina menginginkan gencatan senjata mereka sendiri  

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Berita viral lainnya di Tribun Medan
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved