Piala Dunia Klub 2025

Atletico Madrid Gagal Lolos 16 Besar, Diego Simeone Ungkit Kontroversi Lawan Bekas Tim Lionel Messi

Diego Simeone menuding kekalahan kontroversial 0-4 dari PSG di laga pertama menjadi biang keladi kegagalan Atletico lolos ke babak 16 besar.

(Tangkapan Layar Atletico Madrid)
KECEWA - Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone saat sesi wawancara usai laga melawan Botafogo. Diego Simeone, mengungkapkan kekecewaan usai timnya gagal lolos 16 besar Piala Dunia Klub 2025. 

Namun, rival sekota Real Madrid itu sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di paruh kedua lewat gol Julian Alvarez sebelum dianulir VAR pada menit ke-59.

Baca juga: Bursa Transfer - Real Madrid Tolak Tawaran Man United, Rashford Kembali ke Old Trafford

Wasit Istvan Kovacs awalnya mengesahkan gol tersebut.

Akan tetapi, keputusan Kovacs mendapat intervensi dari petugas VAR.

VAR meminta pengadil lapangan meninjau ulang keputusannya karena ada indikasi pelanggaran dalam proses terciptanya gol tersebut.

Wasit asal Rumania itu lantas mengecek dari monitor VAR.

Setelahnya, dia memutuskan untuk membatalkannya karena Koke lebih dulu melakukan pelanggaran terhadap Desire Doue.

"Setelah peninjauan di lapangan, pemain nomor 6 Atletico Madrid (Koke) melakukan tendangan bebas, gol dianulir," demikian bunyi pengumuman Kovacs kepada penonton.

Tak lama kemudian, Kovacs kembali membuat kubu Ateltico frustrasi saat ia mengeluarkan Clement Lenglet dengan kartu kuning kedua karena melakukan protes keras pada menit ke-78.

Tampil dengan 10 pemain, Atletico kembali kesulitan untuk mengimbangi permainan bekas klub Lionel Messi tersebut.

Mereka kemudian mencetak dua gol tambahan di akhir pertandingan.

"Kami merasa frustrasi karena tidak dapat melaju (ke babak 16 besar)," kata Simeone seperti dikutip BolaSport.com dari Football Espana.

"Mendapatkan enam poin di grup tidaklah buruk, tetapi kami dikutuk oleh pertandingan melawan PSG."

"Dalam pertandingan itu, banyak keputusan yang selalu merugikan kami."

"Sementara dalam pertandingan hari ini ada situasi untuk memimpin."

"Lalu ada penalti di mana ia meninjau permainan sebelumnya sehingga ia tidak mengambil penalti itu."

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved