Berita Viral

PESAWAT ROMBONGAN Haji Kloter 33 yang Mendarat Darurat di Medan Kini Mendarat Aman di Bandara Juanda

Rombongan jemaah haji yang mendapatkan teror bom di pesawat akhirnya bisa mendarat dengan aman.

HO
Momen personel Polisi memeriksa 442 jemaah haji asal Indonesia yang pesawatnya mendarat darurat di bandara Kualanamu, usai mendapat teror ancaman bom, Selasa (17/6/2025). Para jemaah dan seluruh kru diinapkan ke hotel tak jauh dari bandara. 

Meski sempat diteror bom, namun mereka bisa melupakan. Mereka kini sudah pulang menuju kampung halaman.

Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Sugiyo, menyampaikan bahwa proses evakuasi di Medan pada berjalan dengan lancar.

Pihak Saudia Airlines bersama Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution memberikan pelayanan dan penyambutan yang sangat baik kepada seluruh jemaah.

“Tidak ada yang trauma. Para jemaah justru merasa senang karena sambutan dari pihak Saudia Airlines dan Gubernur Sumut sangat luar biasa,,” ujar Sugiyo.

PPIH Debarkasi Surabaya juga mengimbau kepada seluruh jemaah yang masih dalam proses pemulangan untuk tetap tenang. Semua telah ditangani pihak aparat keamanan.

"Insya Allah seluruh proses pemulangan berada dalam penanganan pemerintah yang baik dan aman,” tambah Sugiyo.

Dia menjelaskan, dari dua ancaman bom terakhir tidak terbukti kebenarannya dan saat ini terkait masalah itu sedang ditangani oleh pemerintah.

 Hingga Minggu siang, sudah ada 36 kloter yang telah tiba di Asrama Haji Surabaya. Jemaah yang tiba sebanyak 13.627 orang atau 37 persen dari total jemaah. Total jemaah Debarkasi Surabaya sebanyak 36.815 jemaah.

Peneror Diduga dari India

Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto menduga, peneror jilid 2 pesawat Saudia Airlines SVA 5688 Rute Jeddah, Muscat, tujuan Surabaya yang mendarat darurat di bandara Internasional Kualanamu, Sabtu (21/6/2025) hari ini berasal dari negara India.

Sebab informasi yang diperoleh Kepolisian, teror ancaman bom ke pesawat yang membawa 367 jemaah haji asal Jawa Timur, berasal dari negara tersebut.

Namun demikian, keberadaan pasti peneror masih terus diselidiki benar tidak dari negara India.

"kemungkinan sama (ancamannya). Karena informasinya dari wilayah India. Masih kita dalami,"kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Sabtu (21/6/2025).

Pola ancaman teror bom kali ini berbeda dengan teror di tanggal 17 Juni kemarin.

Teror pertama yang dialami Saudia Airlines SV -5726 pembawa 442 jemaah haji asal Indonesia rute Jeddah - Jakarta dilakukan melalui email yang dikirim ke kementerian perhubungan di Jakarta.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved