Minimnya Anggaran KONI Medan, Jadi Pemicu Perpindahan Atlet ke Daerah Lain Jelang Porprovsu 2026

Anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan tahun 2025 dinilai sangat minim.

TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN
ANGGARAN MINIM - Foto bersama para peserta Rapat Kerja KONI Medan di Grand Central, Kota Medan, Minggu (22/6/2025). Anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan tahun 2025 dinilai sangat minim. Hal itu membuat sejumlah atlet asal Kota Medan terancam pindah ke daerah lain, 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN -  Anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan tahun 2025 dinilai sangat minim. Hal itu membuat sejumlah atlet asal Kota Medan terancam pindah ke daerah lain, khususnya menghadapi Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) 2026.

Ketua Umum Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Medan, M. Nasir mengatakan, perpindahan atlet sudah terjadi sejak lama. Semua disebabkan minimnya anggaran.

"Sebelumnya banyak atlet kita, khususnya cabang olahraga bola voli pindah ke Pulau Jawa karena mereka menjanjikan perhatian lebih besar. Dan itu tidak bisa kita larang, karena merupakan hak atlet," ujar Nasir, Senin (23/6/2025).

Nasir mengkhawatirkan perpindahan atlet dari Kota Medan akan semakin banyak terjadi, khususnya menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprovsu) 2026.  "Kalau ada kabupaten dan kota lain menjanjikan lebih besar, bukan tidak mungkin mereka akan pindah ke sana. Apalagi saat ini banyak kabupaten dan kota memang mencari atlet," paparnya.

Untuk itu, Nasir mengharapkan perhatian Pemko Medan. Dia menilai anggaran yang diterima KONI Medan saat ini sangat minim. Bahkan, anggaran tahun ini paling minim dalam 10 tahun terakhir.

Pasalnya, berdasarkan informasi yang diterima Tribun Medan, KONI kota Medan hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk tahun 2025 ini.

"Anggaran yang diterima KONI Medan tahun ini tidak sebanding dengan jumlah cabang olahraga yang dibina KONI Medan. Jumlah cabang olahraga yang dibina terus bertambah, tapi anggaran yang diterima berkurang banyak. Harapan untuk melahirkan atlet berprestasi tentu semakin berat," tegasnya.

Terpisah, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan, Iswandi Ramli juga mengakui anggaran KONI Medan tahun ini memang sangat minim. Bahkan, anggaran tahun ini paling rendah dalam 10 tahun terakhir.

"Saya sudah komunikasi dengan Ketua KONI Medan, anggaran yang mereka terima tahun ini memang sangat minim. Bagaimana bisa membina semua cabang olahraga di Kota Medan dengan baik jika anggarannya sangat kurang?" ungkap Iswanda Ramli.

Iswanda Ramli menambahkan, KONI Medan akan menghadapi Porprovsu 2026. Tentu dibutuhkan anggaran cukup besar. "Kalau kita lihat anggaran KONI di kota-kota besar lainnya seperti Surabaya dan Bandung, anggaran KONI Medan memang sangat kecil," ungkapnya. 

Baca juga: Bobby Nasution Berikan Izin Stadion Utama Sumut Jadi Home Base PSMS Medan

Yakin Tambah Anggaran

SEKRETARIS Komisi II DPRD Kota Medan, Iswandi Ramli mengatakan, dirinya yakin Pemko Medan dan Dispora Medan akan menambah anggaran KONI Medan melalui Perubahan Anggaran Pendapatan Belanda Daerah (P-APBD) nanti.

"Saya yakin Pak Wali Kota Rico Waas sangat peduli dengan olahraga dan atlet-atlet Kota Medan. Pemko Medan dan kawan-kawan di DPRD Medan akan setuju untuk penambahan anggaran KONI," tegasnya.

Untuk itu, politisi dari Partai Demokrat ini berharap agar Ketua Umum KONI Medan Aswindy Fachrizal terus melakukan koordinasi dengan Pemko Medan.

"Semoga anggaran KONI Medan akan bertambah agar misi meraih juara umum Porprovsu 2026 bisa terwujud," pungkasnya. (cr29/Tribun-Medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved