Berita Viral

Sudah 3 Kali Diinterogasi, Pandainya Wanda Sembunyikan Kejahatan, Polisi Sempat Gagal Temukan Korban

Kecurigaan terhadap Wanda memang telah mengakar, sebab dialah bayangan terakhir yang membersama Siska.

Istimewa
TIGA KORBAN WANDA - Tiga wanita korban Wanda, pembunuhan berantai di Padang Pariaman. Ternyata ketiga gadis ini berteman. 

Beberapa lokasi, termasuk sekitar Jembatan Layang, turut menjadi saksi bisu pencarian yang berakhir nihil.

Sepanjang rentetan pemeriksaan itu, tiada sebutir pun bukti yang mengikat Wanda pada benang pembunuhan Siska, Adek Gustiana, apalagi Septia Adinda.

Tak hanya aparat, naluri keluarga korban pun tak tinggal diam. Randa Yulianda (29), kakak sepupu Siska, dengan suara bergetar mengisahkan bagaimana keluarga telah mencium gelagat tak beres dari SJ (inisial lain dari Wanda).

Lima hari setelah Siska raib, keluarga mendatangi kediaman SJ, yang ironisnya kelak diketahui menjadi kuburan bagi Siska.

MUTILASI KEKASIH - Terduga pelaku pembunuhan mutilasi SJ alias Wanda (kiri) dan petugas kepolisian dari Polres Padang Pariaman saat melakukan pengembangan terkait kasus mutilasi di kawasan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Wanda memutilasi kekasihnya lalu dimasukkan ke sumur
MUTILASI KEKASIH - Terduga pelaku pembunuhan mutilasi SJ alias Wanda (kiri) dan petugas kepolisian dari Polres Padang Pariaman saat melakukan pengembangan terkait kasus mutilasi di kawasan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Wanda memutilasi kekasihnya lalu dimasukkan ke sumur (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

"Pukul dua dini hari, lima hari setelah Siska hilang, kami menyerbu rumah SJ," kenang Randa, menceritakan penggeledahan yang ditempuh bersama SJ dan para tokoh masyarakat.

Kecurigaan itu bersemi dari bisikan "orang pintar" yang menyebut Siska disembunyikan oleh sang kekasih di rumahnya.

"Kata orang pintar itu, 'Temui pacarnya Siska, di rumahnya.' Dari sanalah kami melangkah ke rumah SJ di tengah pekat malam," papar Randa.

Namun, mata yang mencari hanya berujung hampa. Kamar dan sudut-sudut rumah tak menunjukkan jejak Siska.

Pencarian itu terhalang oleh pemandangan pilu: ibu pelaku yang tak henti-hentinya menumpahkan air mata.

Tangis itu bak dinding tak kasat mata, menghalangi keluarga untuk menggeledah lebih leluasa, terlebih suasana dini hari yang penuh keprihatinan.

"Sang pelaku begitu piawai bersandiwara. Raut wajahnya dapat berubah, seolah-olah tak ada noda dosa. Bahkan saat kami hendak menggeledah, ia begitu bersemangat, 'Cepatlah, Bang, biar saya tunjukkan rumah saya itu!'," Randa menirukan ucapan SJ.

Bahkan, sang pelaku sempat menunjuk dapur dan sumur tua—tempat jasad Siska kini bersemayam—seolah tanpa beban. 

Namun, tangis sang ibu dan kekhawatiran mengganggu warga, membuat mereka urung memeriksanya lebih jauh.

Kini, tabir telah tersingkap. Sandiwara telah usai. Di balik raut polos dan tangisan yang menipu, terkuaklah fakta mengerikan tentang kekejian yang tersembunyi.

Dilansir dari TribunPadang, Kuasa hukum keluarga korban Siska Oktavia, Alfi Syukri dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian sempat menggeledah rumah Satria Juanda (25) alias Wanda di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terkait kasus hilangnya Siska pada 12 Januari 2024 lalu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved