Breaking News

Berita Viral

TNI Kerahkan Alutsista Evakuasi 115 WNI di Iran dan 11 WNI di Israel, Mayjen Kristomei: Jalur Darat

Sejumlah warga Indonesia di Iran dan Israel segera dievakuasi. Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi mengungkapkan telah menyiapkan pasukan dan perl

DOKUMENTASI PUSPEN TNI
JENDERAL BINTANG 2 - Kapuspen TNI, Mayjen Kristomei Sianturi saat menerima kenaikan pangkat, Kamis (8/5/2025) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. (DOKUMENTASI PUSPEN TNI) 

TRIBUN-MEDAN.com - Sejumlah warga Indonesia di Iran dan Israel segera dievakuasi. Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi mengungkapkan telah menyiapkan pasukan dan perlengkapan alutsista.  

Diketahui keputusan untuk evakuasi WNI ini dilakukan karena kondisi yang tak kondusif imbas konflik yang terus terjadi antara Iran dan Israel.

Kristomei menyebut, kini pihak TNI tinggal menunggu arahan dari Kementerian Luar Negeri untuk bergerak melakukan evakuasi WNI.

"Kita menunggu dari Kementerian Luar Negeri ya, TNI sifatnya standby, menyiapkan prajuritnya, melengkapinya."

"Sehingga nanti apabila dibutuhkan kita siap untuk back up," kata Kristomei dilansir Kompas TV, Sabtu (21/6/2025).

Lebih lanjut Kristomei menuturkan, untuk di Iran, ada total 115 WNI yang bersedia untuk dievakuasi.

Kemudian di Israel, ada 11 WNI yang siap untuk evakuasi.

"Jadi untuk yang di Teheran, itu ada 115 WNI yang bersedia untuk dievakuasi. Yang dari Israel ada 11 orang WNI yang siap  untuk dievakuasi."

"Itu data terakhir dari rapat lintas kementerian dan lembaga kemarin," jelas Kristomei.

Evakuasi Pakai Jalur Darat, Kemlu yang Tentukan Rutenya

Kristomei menyebut, evakuasi WNI baik yang berada di Iran maupun Israel ini akan menggunakan jalur darat.

Mengingat hingga kini Iran dan Israel terus melakukan serangan-serangan udara mereka, sehingga jalur udara tidak mungkin dilakukan untuk evakuasi.

Kemudian tentang rute evakuasi, Kristomei mengungkap nantinya pihak Kemlu yang menyiapkan rutenya.

"Yang jelas sesuai dengan Kementerian Luar Negeri bahwa evakuasi hanya bisa dilakukan lewat darat."

"Tentang rutenya akan ditentukan oleh Kementerian Luar Negeri sendiri," jelas Kristomei.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved