Kesehatan
Mengenal Virus Hanta, Asal Usul, Gejala dan Cara Pencegahannya
Virus Hanta adalah kelompok virus dari genus Orthohantavirus yang menyebabkan penyakit serius pada manusia terutama gangguan paru-paru dan ginjal.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Pernah dengar tentang virus Hanta?
Ya, virus Hanta ini bisa menyebabkan penyakit serius pada penderitanya.
Mereka yang terpapar virus Hanta akan merasakan sakit sekujur tubuh, seperti demam.
Bukan cuma itu saja, penyakit ini juga menyerang paru-paru manusia.
Lalu seperti apa penjelasannya?
Baca juga: Virus HMPV China Merebak, Kenali Gejala dan Penularannya
Baca juga: Apa Itu Virus Marburg, Gejala dan Cirinya, Serta Hewan yang Bisa Membawa Penyakit Ini
Mengenal virus Hanta
Virus Hanta adalah kelompok virus dari genus Orthohantavirus yang termasuk dalam famili Bunyaviridae.
Virus ini dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia, terutama gangguan paru-paru (hantavirus pulmonary syndrome/HPS) dan gangguan pembuluh darah serta ginjal (hemorrhagic fever with renal syndrome/HFRS.
Dikutip dari berbagai sumber jurnal kesehatan seperti ayosehat.kemkes.go.id dan wikipedia, virus Hanta pertama kali diisolasi pada tahun 1976 oleh Ho Wang Lee, dan dinamai dari Sungai Hantan di Korea Selatan, tempat wabah pertama kali ditemukan pada masa Perang Korea tahun 19505.
Baca juga: Waspadai Virus Oropouche, Gejalanya Mirip Demam Berdarah dan Bisa Memicu Kematian
Virus Hanta merupakan zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Hewan yang menjadi perantara dan penyebar virus Hanta ini adalah tikus.
Di Indonesia, tikus seperti Rattus norvegicus (tikus got) dan Rattus tanezumi (tikus rumah) adalah pembawa virus ini.
Penularan ke manusia terjadi terutama melalui kontak langsung dengan urine, feses, atau air liur tikus yang terinfeksi, atau dengan menghirup partikel udara yang mengandung virus dari kotoran hewan pengerat tersebut.
Penularan antar manusia sangat jarang terjadi.
Baca juga: Mengenal Apa itu Virus West Nile yang Menyerang Israel, Belum Ada Vaksin Penangkal
Gejala awal infeksi hantavirus mirip flu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, dan muntah.
Pada kasus HPS, gejala berkembang menjadi gangguan pernapasan berat yang dapat mengancam jiwa.
Pada HFRS, gejala bisa berupa demam berdarah dengan gangguan ginjal, perdarahan, dan penurunan fungsi ginjal.
Gejala lengkap meliputi:
-
Demam tinggi (≥ 38,5°C)
-
Sakit kepala, nyeri otot, lemas
-
Mual, muntah, nyeri perut
-
Sesak napas dan batuk pada HPS
-
Perdarahan (muntah darah, BAB berdarah, mimisan)
-
Penurunan jumlah urine (oliguria/anuria)
-
Ruam kemerahan pada kulit dan mata merah
Hingga kini belum ada obat spesifik atau vaksin untuk virus Hanta, sehingga pengobatan bersifat suportif dan simptomatik, termasuk perawatan intensif untuk pasien dengan gangguan pernapasan atau ginjal berat.
Pencegahan utama meliputi:
-
Menghindari kontak dengan tikus dan hewan pengerat lain
-
Menjaga kebersihan lingkungan dan rumah
-
Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan) saat membersihkan area yang mungkin terkontaminasi tikus
-
Membersihkan kotoran tikus dengan disinfektan
-
Mengelola sampah dengan baik agar tidak menarik tikus
(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/virus-Hanta.jpg)