Berita Medan

Keluarga Tolak Kremasi Jenazah Alang, Suami Bunuh Istri di Medan Area

Sempat terjadi penolakan dari sebagian keluarga terhadap rencana kremasi yang sesuai dengan tradisi Agama Buddha. 

ISTIMEWA
Tampang Alang (58) suami yang membunuh istrinya bernama Yap Siu Lian (55) di Jalan Dr Wahidin Lama, Gang Lurah, Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area, Rabu (11/6/2025). Pelaku sudah diamankan polisi, setelah sebelumnya digebuki massa. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Proses penanganan jenazah pelaku pembunuhan istri di Gang Lurah, Jalan Dr Wahidin Lama, Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan akhirnya dilakukan dengan pemakaman konvensional sore tadi, Selasa (17/6/2025).

Sempat terjadi penolakan dari sebagian keluarga terhadap rencana kremasi yang sesuai dengan tradisi Agama Buddha. 

Kapolsek Medan Area, AKP Dwi Himawan Chandra, mengonfirmasi bahwa keputusan ini diambil untuk menghindari konflik lebih lanjut dengan keluarga korban.

Awalnya, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Yayasan Angsapura untuk mengkremasi jenazah, mengingat korban menganut agama Buddha.

Namun, sebagian keluarga korban menolak rencana tersebut dengan alasan yang tidak diungkapkan secara detail.  

"Kami sudah berusaha berkoordinasi dengan pengelola krematorium, tetapi ada pihak keluarga yang keberatan. dari pada menimbulkan masalah lebih besar, akhirnya kita putuskan untuk memakamkannya secara manusiawi," katanya AKP Dwi Himawan Chandra saat dikonfirmasi oleh Tribun Medan via WhatsApp, Selasa (17/6/2025).

Untuk memastikan jenazah tetap diurus dengan layak, seorang donatur dari Vihara di daerah PMC turun tangan menanggung biaya pemakaman. 

Proses ini dilakukan setelah keluarga korban menandatangani surat pernyataan yang menyerahkan sepenuhnya penanganan jenazah kepada kepolisian .  

"Atas nama kemanusiaan, kita sepakat untuk memakamkannya. Ada donatur yang membantu biaya, sehingga proses bisa berjalan lancar," ucapnya Kapolsek Medan Area.  
  
Menurut informasi di dapat, keluarga korban, termasuk kedua anaknya, menolak untuk hadir dalam proses pemakaman. Hal ini diduga karena trauma mendalam atas kematian Yap Siu Lian (55) yang dibunuh secara tragis.  

"Kedua anaknya tidak mau datang. Sudah jelas, kalau mama nya dibunuh, pasti sakit hati. Mereka memilih menyerahkan semuanya kepada kami," ujarnya 

Jenazah rencananya akan dimakamkan pada sore hari ini di lokasi yang telah disepakati. Meskipun tidak melalui kremasi, kepolisian memastikan bahwa proses pemakaman tetap dilakukan dengan menghormati hak-hak keagamaan korban.  

"Kami berharap keluarga bisa menerima keputusan ini. Yang terpenting, jenazah bisa disemayamkan dengan layak," pungkasnya .  

(Cr9/Tribun Medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved