Breaking News

Berita Viral

SOSOK Novel Baswedan Ditunjuk Kapolri sebagai Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara

Sosok Novel Baswedan, Mantan Penyidik KPK yang Ditunjuk Kapolri sebagai Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara.

Editor: AbdiTumanggor
TRI BUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Novel Baswedan seusai wawancara khusus dengan Tribunnews.com di gedung KPK, Jumat (19/6/2020) lalu. Kini Novel Baswedan ditunjuk sebagai Wakil Ketua Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. 

Sosok Novel Baswedan, Mantan Penyidik KPK yang Ditunjuk Kapolri sebagai Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara.

TRIBUN-MEDAN.COM  - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan punya jabatan Baru di era pemerintahan Prabowo Subianto.

Novel Baswedan ditunjuk sebagai Wakil Kepala Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Nama Novel Baswedan sudah tak asing lagi di publik.

Pria kelahiran Semarang pada 22 Juni 1977 itu merupakan lulusan akademi kepolisian (akpol) tahun 1998.

Mabes Polri kemudian menugaskan Novel untuk bergabung dengan KPK pada tahun 2007.

Setelah 5 tahun menjadi anggota Polri yang bertugas sebagai penyidik di KPK, Novel memutuskan untuk pensiun dini dari Korps Bhayangkara.

Novel Baswedan mundur dari institusi kepolisian untuk fokus bekerja di KPK.

Dilansir dari Tribunnews, Novel Baswedan mengungkapkan alasan berhenti menjadi anggota polisi dan tetap memilih bekerja di KPK saat diwawancarai Pandji Pragiwaksono di channel YouTube Pandji Pragiwaksono, Senin (25/3/2019).

Novel menyebut, setelah diterima menjadi penyidik KPK, ada kendala saat menduduki dua jabatan secara bersamaan di Polri dan KPK.

Ia menjadi tidak bisa maksimal dalam melakukan penyidikan terhadap suatu kasus karena rawan diintervensi atasannya di Polri.

Untuk itu, Novel memutuskan berhenti menjadi anggota Polri dan memilih melanjutkan di KPK.

"Ternyata problematikanya itu ketika saya masih menjadi anggota Polri, saya dengan sangat mudah terintervensi dengan atasan saya,"ungkap Novel.

"Ketika itu yang terjadi, pada saat saya melakukan penyidikan perkara terkait dengan petinggi Polri, maka saya memilih jalan terbaik untuk memilih salah satu dan saya mengajukan pensiun di Polri dan saya kira itu bentuk profesionalisme,"jelas dia.

Novel pun mengaku bisa bekerja optimal tanpa intervensi setelah memilih menjadi pegawai KPK.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved