Berita Viral

KELAKUAN Bejat Guru SD Lecehkan Siswa Laki-Laki, Nekat Datang ke Rumah Saat Orangtua Korban Kerja

Guru inisial MS di Kabupaten Jepara ditetapkan tersangka pencabulan terhadap siswa SD jenis kelamin laki-laki. 

Shutterstock
Ilustrasi pencabulan. Guru inisial MS di Kabupaten Jepara ditetapkan tersangka pencabulan terhadap siswa SD jenis kelamin laki-laki.  

TRIBUN-MEDAN.com - Guru inisial MS di Kabupaten Jepara ditetapkan tersangka pencabulan terhadap siswa SD jenis kelamin laki-laki. 

MS melecehkan siswa SD di sekolah tempatnya mengajar. 

Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela menyampaikan, guru laki-laki berusia 55 tahun itu telah diperiksa penyidik sejak pada Jumat (13/6/2025). 

Penyidik juga telah memeriksa dua orang saksi dan seorang korban.

"Yang bersangkutan sudah kami tetapkan sebagai tersangka,” kata Kasatreskrim Polres Jepara kepada Tribunjateng, Minggu (15/6/2025).

Dari hasil pemeriksaan oleh penyidik, Satreskrim Polres Jepara mendapati peristiwa pencabulan itu terjadi pada Kamis (12/6/2025) sekkiranya pukul 16.00 WIB.

Dari seorang satu di antara ayah korban melihat anaknya turun dari kendaraan pelaku. 

Korban mengaku usai diajak pergi pelaku ke Mushola di Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo.

“Kepada ibunya, korban mengaku alat vitalnya telah dilecehkan pelaku saat di musala,” tuturnya.

Kemudian, sang ibu mengecek handphone korban.

Baca juga: KRONOLOGI Mahasiswa Kedokteran Dibegal, Pelaku Ancam Lacak Korban Jika Melapor ke Polisi

Baca juga: Demokrat Medan Usul PUD Pembangun dan RPH Digabung, Dinilai Tak Berkontribusi

Baca juga: Berita Populer, Lirik Lagu Batak Holong Ni Dompak, Motif Pembunuhan Balita Rafa Fauzan

Ternyata ibunya mendapati, pelaku dan korban sudah beberapa kali berkirim pesan lewat WhatsApp.

Sebagian pesan pelaku mengarah pada perbuatan cabul. 

Pesan-pesan itulah yang kemudian menjadi petunjuk awal untuk orang tua korban menjebak pelaku. 

Lewat handphone korban, sang ibu kemudian memenuhi permintaan pelaku yang ingin bertemu kembali keesokan harinya.

“Saat pelaku sudah di rumah korban, keluarga langsung menahan pelaku agar tak pergi. Lalu ada Bhabinkamtibmas dan kemudian pelaku dibawa ke Polres Jepara untuk diperiksa,” ungkapnya.

Meski sudah ditetapkam sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti yang didapatkan, Satreskrim Polres Jepara masih terus mendalami dan mengembangkan kasus dugaan pencabulan sesama jenis oleh oknum guru.

Penyidik juga telah menyita sejumlah barang bukti, berupa handphone korban dan tersangka, satu kaos lengan pendek warna kuning, satu celana pendek warna cokelat dan satu celana dalam.

“Tersangka sudah kami tahan di Rutan Polres Jepara. Selanjutnya kami lakukan pendalaman dan pengembangan terkait kemungkinan adanya korban-korban lain,” tutupnya.

Penjelasan Keluarga Korban

Salah satu korban pencabulan oleh oknum guru di Jepara itu berani buka suara. Kini korban itu mengaku trauma.

Lewat pamannya, korban berjenis kelamin laki-laki menceritakan, bahwa pelaku itu sudah beberapa kali melecehkan korban. Yang paling parah terjadi pada Kamis, (12/6/2025) lalu.

”Korban cerita sudah empat kali dilecehkan oleh pelaku,” ungkap paman itu kepada Murianews.com, lewat sambungan telepon, Sabtu (14/6/2025).

Modus pelaku, kata dia, semula mendekati korban yang hendak mendaftar sekolah. Pelaku memberi informasi sekolah sekaligus mengiming-imingi berbagai fasilitas, seperti antar jemput ke salah satu sekolah di Jepara.

”Pelaku modusnya mencari murid baru. Diiming-imingi akan diantar jemput. Kemudian berlanjut WA-nan (WhatsApp) dengan korban,” kata dia.

 Setelah itu, pelaku mendatangi rumah korban yang saat itu orang tuanya bekerja. Di rumah korban hanya ada simbahnya.

Saat itu, lanjut dia, korban mengaku bahwa pelaku menepuk paha korban tiga kali. Tak berhenti pada tepukan, pelaku juga melecehkan korban.

Pada Kamis sore itu, pelaku mengajak keluar korban dengan dalih kepada simbah diajak berkenalan dengan calon teman-temannya.

Bukannya bertemu teman-teman, pelaku malah membawa korban ke musala di wilayah salah satu desa di Jepara.

”Di kamar mandi musala, korban diminta melepas celana. Kemudian dilecehkan lagi,” ujar dia.

Setelah itu korban diajak pulang dan diantar hanya sampai gang rumah. Korban saat itu lari karena ketakutan.

Saat ingin buang air kecil, korban mengadu kepada ibunya bahwa dia merasakan sakit pada alat vitalnya. Setelah ditanya ibunya, korban mengaku telah dilecehkan oknum guru itu beberapa kali.

”Korban saat ini masih trauma. Tadi malam diperiksa di Polres Jepara dan hari ini sedang visum,” imbuh dia.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved