Berita Viral

SOSOK Mareta Wanita Muda Korban Pembunuhan di Bengkulu, Sang Ibu Histeris Dapati Anak Tewas

Begitu mendapat informasi bahwa anak mereka meninggal secara tragis, kedua orang tuanya segera kembali ke rumah. 

TribunBengkulu.com/M Rizki Wahyudi
KORBAN PEMBUNUHAN - Kolase foto korban Reta semasa hidup (kiri) dan evakuasi jenazah korban (kanan). Sosok Resma Reta (23) atau Reta warga RT 2 RW 1 Kelurahan Dwi Tunggal pada Selasa (10/6/2025) siang. 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok Mareta, wanita muda korban pembunuhan di Bengkulu, Selasa (10/6/2025)

Sang ibu histeris dapati anaknya yang baru berusia 23 tahun itu tewas.

Mareta merupakan warga RT 2 RW 1 Kelurahan Dwi Tunggal Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu masih misterius.

Baca juga: Lirik Lagu Batak Im Sorry Ito yang Dipopulerkan Trio Lamtama

Dugaan kuat, Mareta menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTD), sejumlah luka akibat senjata tajam ditemukan di tubuh korban. 

Menurut kesaksian salah satu temannya, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat kejadian, korban sedang melakukan panggilan suara melalui aplikasi Discord bersama beberapa temannya.

Tiba-tiba, salah satu dari mereka mendengar suara keributan, disusul teriakan korban yang meminta tolong.

Baca juga: Lirik Lagu Batak Siboan Dalanna Be yang Dipopulerkan Trio Lamtama

Seketika, teman yang mendengar teriakan itu menghubungi dua sahabat lainnya.

Aisyah dan Nabila yang kebetulan berada tidak jauh dari rumah Mareta, untuk memastikan kondisinya.

SOSOK Mareta Wanita Muda Korban Pembunuhan di Bengkulu, Sang Ibu Histeris Dapati Anak Tewas
KORBAN PEMBUNUHAN - Kolase foto korban Reta semasa hidup (kiri) dan evakuasi jenazah korban (kanan). Sosok Resma Reta (23) atau Reta warga RT 2 RW 1 Kelurahan Dwi Tunggal pada Selasa (10/6/2025) siang.


Aisyah dan Nabila segera menuju ke lokasi. Saat tiba di rumah korban, mereka mendapati pintu depan dalam keadaan sedikit terbuka.

Saat masuk ke dalam, mereka menemukan Mareta sudah tergeletak bersimbah darah di dekat jendela ruang tamu. Kondisi rumah pun tampak berantakan.

"Dia tadi lagi teleponan, kemudian ada suara ribut, juga ada suara minta tolong. Kami dihubungi oleh temannya yang khawatir. Saat datang, kondisinya sudah seperti itu," jelas kedua teman korban.

Melihat kondisi tersebut, Aisyah dan Nabila langsung meminta bantuan warga sekitar dan menghubungi pihak kepolisian.

Baca juga: Eks Pasar Aksara Kini Berubah Jadi Restoran Mewah, Begini Kata Wali Kota Medan Rico Waas

Keduanya mengaku sangat terpukul tak menyangka sahabat mereka meninggal dunia dengan cara yang begitu tragis. 

Apalagi, semasa hidup Mareta dikenal sebagai pribadi yang baik.

"Gak menyangka kami, Pak. Dia ini orang baik. Terkejut kami pas lihat dia berlumuran darah tadi," tutur mereka sambil menangis.

Penjelasan Polisi

Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak menerangkan ditubuh korban ditemukan sejumlah luka akibat senjata tajam.

Luka-luka itu ditemukan di bagian leher hingga perut. Saat ini jenazah telah dibawa ke RSUD Rejang Lebong untuk dilakukan visum serta autopsi. 

Polisi menduga kuat korban ini meninggal dunia akibat dibunuh. 

"Dugaan kuatnya dibunuh, jadi korban pembunuhan," jelas Sinar. 

Sinar mengatakan Satreskrim Polres Rejang Lebong tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Pengurus KONI Sumut 2025-2029 Resmi Dilantik

Termasuk mencari terduga pelaku jika benar korban meninggal dunia akibat dibunuh. Pihaknya juga masih melakukan penyisiran di sekitar TKP dengan mencari apabila ada rekaman CCTV. 

"Masih penyelidikan, tapi dugaan kuatnya memang pembunuhan," lanjut Sinar.

Ketika ditanya apakah ada aksi perampokan, Sinar belum dapat memastikannya. Karena saat ini pihaknya masih mencari apakah ada barang-barang yang hilang dirumah korban. 

"Masih kita periksa, apakah ada barang yang hilang atau tidak kita belum ketahui," ungkap Sinar. 

Teriak Histeris Ibu Korban

Orang tua korban yang menerima kabar duka tersebut langsung pulang ke rumah dan histeris saat melihat kondisi anak mereka.

Berdasarkan pantauan TribunBengkulu.com, saat kejadian Mareta sedang sendirian di rumah. 

Kedua orang tuanya diketahui sedang berada di kebun.

Begitu mendapat informasi bahwa anak mereka meninggal secara tragis, kedua orang tuanya segera kembali ke rumah. 

Sesampainya di lokasi, mereka langsung berteriak histeris.

Baca juga: Kondisi Terkini Dua Penjambret yang Tewaskan Rindy Liviani di Siantar, Satu Tak Sadarkan Diri

Sang ibu tampak sangat terpukul dan tidak menyangka anaknya meninggal dengan cara yang mengenaskan.

"Siapo yang ganggu anak aku, anak aku dak ado masalah," teriak ibu korban.

Bahkan, sang ibu sempat pingsan beberapa kali. 

Setiap kali sadar, ia kembali berteriak histeris.

Untuk menenangkan suasana, pihak kepolisian bersama warga sekitar membawa kedua orang tua korban ke rumah tetangga terdekat.

Salah seorang warga, Edy, mengatakan bahwa saat kejadian tidak terdengar suara mencurigakan.

Ia baru mengetahui peristiwa tersebut setelah mendengar teriakan teman korban yang meminta pertolongan.

"Tidak ada yang aneh pak, kami itu dengar temannya berteriak minta tolong, memang kalau siang di sini cukup sepi karena banyak yang bekerja," singkat Edy.

Ditemukan Bersimbah Darah

Seorang perempuan muda bernama Mareta (23), warga RT 2 RW 1 Kelurahan Dwi Tunggal, Kecamatan Curup, ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada Selasa (10/6/2025) siang.

Ia diduga menjadi korban pembunuhan setelah ditemukan dengan sejumlah luka akibat senjata tajam.

Orang tua korban yang menerima kabar duka tersebut langsung pulang ke rumah dan histeris saat melihat kondisi anak mereka.

Berdasarkan pantauan TribunBengkulu.com, saat kejadian Mareta sedang sendirian di rumah. 

Kedua orang tuanya diketahui sedang berada di kebun.

Begitu mendapat informasi bahwa anak mereka meninggal secara tragis, kedua orang tuanya segera kembali ke rumah. 

Sesampainya di lokasi, mereka langsung berteriak histeris.

Sang ibu tampak sangat terpukul dan tidak menyangka anaknya meninggal dengan cara yang mengenaskan.

"Siapo yang ganggu anak aku, anak aku dak ado masalah," teriak ibu korban.

Bahkan, sang ibu sempat pingsan beberapa kali. 

Setiap kali sadar, ia kembali berteriak histeris.

Untuk menenangkan suasana, pihak kepolisian bersama warga sekitar membawa kedua orang tua korban ke rumah tetangga terdekat.

Salah seorang warga, Edy, mengatakan bahwa saat kejadian tidak terdengar suara mencurigakan.

Ia baru mengetahui peristiwa tersebut setelah mendengar teriakan teman korban yang meminta pertolongan.

"Tidak ada yang aneh pak, kami itu dengar temannya berteriak minta tolong, memang kalau siang di sini cukup sepi karena banyak yang bekerja," singkat Edy. 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved