Berita Viral

Sempat Dikabarkan Buronan Kejagung, Nadiem Makarim Beber Kasus Pengadaan Laptop, Hotman: tak Kabur

Nadiem Makarim yang didampingi pengacara Hotman Paris Hutapea, membantah isu yang menyebut kliennya DPO Kejagung.

|
Editor: Salomo Tarigan
Kompas/Irfan Kami
NADIEM MAKARIM: Mantan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim tanggapi kasus korupssi pengadaan laptop di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam konderensi pers di The Dharmawangsa Jakarta, Selasa (10/6/2025).Nadiem didampingi pengacara Hotman Paris Hutapea. 3 eks Staf Nadiem sudah diperiksa Kejagung terkait kasus korupsi dengan anggaran hampir Rp 10 triliun tersebut. 

TRIBUN-MEDAN.com - Seiring pengusutan kasus korupsi pengadaan laptop atau Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, eks Mendikbudristek Nadiem Makarim, sempat dikabarkan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buronan Kejaksaan Agung (Kejagung).

Terkini, Nadiem Makarim menanggapinya

Nadiem Makarim yang didampingi pengacara Hotman Paris Hutapea, membantah isu yang menyebut kliennya DPO Kejagung.

Dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Nusantara Foyer, The Dharmawangsa Jakarta, Selasa (10/6/2025), Hotman menegaskan bahwa Nadiem berada di Jakarta dan dalam kondisi sehat.

“Enggak, dari kemarin Nadiem ada di Jakarta. Dia siap setiap waktu, dia sudah bilang tadi kooperatif. Bagaimana DPO? Dia ada di sini, sehat walafiat. Enggak benar,” kata Hotman.

Hotman menyatakan, tujuan konferensi pers ini justru untuk meluruskan informasi yang beredar dan menunjukkan bahwa Nadiem tidak pernah menghindari proses hukum.

KLARIFIKASI NADIEM MAKARIM: Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim bersama Pengacara Hotman Paris bicara terkait kasus pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek dalam konferensi pers di The Darmawangsa Jakarta, Selasa (10/6/2025). Kasus tersebut ditangani Kejaksaan Agung
KLARIFIKASI NADIEM MAKARIM: Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim bersama Pengacara Hotman Paris bicara terkait kasus pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek dalam konferensi pers di The Darmawangsa Jakarta, Selasa (10/6/2025). Kasus tersebut ditangani Kejaksaan Agung (Kompas/Irfan Kami)

“Justru tujuan dilakukan konpers ini adalah untuk menerangkan ke publik bahwa Nadiem itu akan kooperatif, menghargai kewenangan Kejaksaan, dan siap setiap waktu,” ujar dia.

Ia menegaskan, tidak benar jika ada anggapan seolah-olah Nadiem kabur atau berada di luar negeri.

“Dan membantah seolah-olah kabur atau ke mana, ada di dalam negeri,” tegas Hotman.

Krisis Pendidikan saat Pandemi Covid-19

“Di tahun 2020, krisis pandemi Covid-19 bukan hanya krisis kesehatan, tapi juga jadi krisis pendidikan. Kemendikbudristek harus melakukan mitigasi dengan secepat dan seefektif mungkin agar hilangnya pembelajaran bisa kita tekan,” kata Nadiem 

Hal ini disampaikan Nadiem setelah pengadaan laptop Chromebook sebagai perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dilakukan oleh Kemendikbudristek diusut oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Nadiem mengatakan, program pengadaan perangkat TIK termasuk laptop merupakan bagian dari upaya memastikan proses pembelajaran tidak terhenti meski dilakukan dari jarak jauh.

“Sehingga program pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) termasuk laptop adalah bagian dari upaya mitigasi risiko pandemi untuk memastikan pembelajaran murid-murid kita tetap berlangsung,” tambahnya. Nadiem menyebut, dalam kurun waktu empat tahun, Kemendikbudristek melakukan pengadaan sekitar 1,1 juta unit laptop beserta modem 3G dan proyektor untuk lebih dari 77.000 sekolah di seluruh Indonesia.

Lebih dari sekadar penunjang pembelajaran, menurutnya, perangkat digital itu juga berperan penting dalam mendorong transformasi pendidikan nasional.

“Selain mendukung pembelajaran, perangkat TIK juga jadi alat peningkatan kompetensi guru dan tenaga pendidikan dan juga untuk pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) yang menjadi instrumen sensus kami untuk mengukur capaian dan dampak learning loss,” jelas Nadiem.

Identitas 3 Mantan Staf Nadiem yang Diperiksa

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved