Berita Internasional

Ibunya Minta Izin Menikah Lagi, Wanita Ini Syok saat Tahu Sosok Calon Ayahnya

Pernikahan orang tua seharusnya menjadi momen bahagia, namun tidak bagi seorang wanita yang memilih menjauh dari hari besar ibunya.

|
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
WANITA SYOK: Ilustrasi wanita syok. Seorang wanita curhat bahwa ibunya izin untuk menikah lagi. Wanita tersebut syok saat tahu sosok calon ayahnya, Senin (9/6/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Pernikahan orang tua seharusnya menjadi momen bahagia, namun tidak bagi seorang wanita yang memilih menjauh dari hari besar ibunya.

Diliputi oleh kemarahan dan luka lama, ia merasa belum siap menerima kenyataan bahwa sang ibu akan menikah kembali.

Sang ibu memutuskan untuk menikah dengan mantan kekasih sahabat dekatnya sendiri, seorang pria bernama Nam.

Kisah ini viral di media sosial setelah wanita tersebut mengunggah pengalamannya secara terbuka.

Dikutip dari Eva.vn Senin (9/6/2025), dalam unggahan itu, ia mengaku menyimpan kemarahan dan luka mendalam atas keputusan sang ibu yang akan menikah dengan Nam, pria yang dulu pernah menjalin hubungan dengan sahabatnya.

“Saya tahu hubungan mereka sudah lama berakhir, tapi tetap saja rasanya tidak pantas. Dia pernah jadi bagian dari lingkaran terdekatku. Dan sekarang, dia akan jadi bagian dari keluarga?” tulisnya dalam unggahan itu.

Menjelang hari pernikahan, ia memutuskan untuk tidak hadir, sebagai bentuk penolakan dan protes.

Ia merasa ibunya egois, tidak mempertimbangkan perasaannya, dan terlalu berani mengambil langkah yang mencederai masa lalu anaknya sendiri.

Namun, pagi hari sebelum pernikahan digelar, datang sebuah paket kecil yang mengubah segalanya. Isinya adalah sepasang sepatu cantik, jelas sekali dipesan khusus untuk dirinya. Di dalam kotak juga ada sepucuk kartu bertuliskan tangan.

“Tidak peduli seberapa marahnya kamu padaku, aku tetap ibumu. Jika kamu datang, aku akan menjadi orang yang paling bahagia hari ini,” isi surat tersebut.

Pesan itu menembus dinding emosinya. Ia menangis lama. Dan akhirnya, mengenakan sepatu tersebut, ia memutuskan untuk datang.

“Saya datang dengan gaun yang anggun, bukan karena saya sudah sepenuhnya memaafkan. Tapi karena saya sadar, mungkin saya juga belum benar-benar mencoba memahami,” katanya.

Sesampainya di acara, ibunya langsung memeluknya seperti anak kecil. Pelukan itu terasa menenangkan, tulus, dan mengandung banyak kata yang tak terucap.

Sementara Nam, pria yang selama ini ia benci, hanya berdiri dan mengangguk pelan. Tak ada kata maaf, tak ada pembelaan. Namun dalam diam, ia merasa cukup. Luka itu, sedikit demi sedikit, mulai melebur.

“Saya pikir saya melindungi ibu saya dari pria yang salah. Tapi ternyata saya menutup hati saya sendiri. Saya lupa bahwa ibu saya juga seorang perempuan yang punya hak untuk mencintai, memilih, dan bahkan salah,” sambungnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved