Berita Viral

Terungkap Barang-barang Hilang dalam Kasus Pembunuhan Petry br Sihombing, Suaminya dalam Karung

Dari pintu belakang kami cek TKP ada rusak didobrak, hal itu terlihat dari engsel pintu yang rusak. Dugaannya pelaku lebih dari satu orang.

|
Kolase Tribun Medan
PEMBUNUHAN DI BANTEN: Petry br Sihombing semasa hidup saat foto bersama keluarga. Terungkap sejumlah barang berharga milik pasangan suami istri, Petry Boru Sihombing (35) dan Wadison Pasaribu (37) hilang. Barang-barang tersebut berupa uang tunai dan perhiasan. 

Yudha menduga Wadison dan Petry merupakan korban perampokan, berdasarkan temuan penyidik yang menemukan pintu belakang rumah korban rusak akibat didobrak. 

"Dari pintu belakang kami cek TKP ada rusak didobrak, hal itu terlihat dari engsel pintu yang rusak. Dugaannya (pelaku) lebih dari satu orang," ujarnya.

Yudha menambahkan bahwa dua anak korban, yang berusia lima dan tujuh tahun, telah dititipkan kepada kerabat mereka untuk mendapatkan perlindungan dan perhatian lebih.

Sosok korban di lingkungan sekitar

Menurut kerabat korban, Grace Pasaribu, kedua pasutri tersebut sudah lama tinggal di Puri Anggrek.

Korban Wadison bekerja di sebuah Koperasi Simpan Pinjam atau sering disebut bank Keliling di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

"Korban sehari-hari ada di Bayah, cuma karena libu sehingga ada di Serang. Jadi kalau libur pulang ke sini," kata Grace kepada wartawan.

Tak hanya itu, korban juga memiliki kontrakan di lingkungan Puri Anggrek.

Sedangkan Petry Sihombing, istri korban hanya sebagai ibu rumah tangga yang menghuni rumah di Puri Anggrek Serang Blok G 10 Nomor 11. 

"Anaknya dua, yang besar perempuan. Itu yang minta tolong kepada warga," katanya.

Warga lainnya,  Ishak Nurdin mengatakan, korban dikenal sosok yang baik. 

Ia tak menduga bahwa nasib nahas akan menimpa keluarga tersebut.

"Selama ini korban akur-akur aja dengan tetangga, sosoknya baik," ungkap Nurdin.

Baru Transaksi Tanah

Menurut Ishak Nurdin, polisi tiba ke TKP setelah mendapat laporan warga.

Kata Nurdin, saat pemeriksaan, berkas di rumah korban tampak berserakan.

"Di sini nggak kehilangan apa-apa, cuma berkas aja acak-acakan," ujar Nurdin kepada wartawan, Minggu (1/6/2025).

Nurdin menduga, kasus tersebut bukan perampokan biasa. Apalagi, korban baru selesai transaksi tanah yang ditandatangani oleh Petry Sihombing.

"Dugaannya ada keselisihan faham, apalagi kerjanya (Wadison) di Bank (Keliling). Dengar informasi sih habis transaksi tanah, tandatangan si istrinya," katanya.

Nurdin berharap, kasus tersebut segera diungkap Kepolisian agar insiden keji yang menimpa keluarga tersebut terang benderang.

"(Wadison) setiap seminggu sekali pulang ke Serang, karena kegiatannya di Bayah, Lebak. Mudah-mudahan cepat tertangkap, biar jelas. Kan masih hidup suaminya," ungkapnya.

Kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian Polresta Serang Kota.

(*/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Artikel ini sebagian telah tayang di TribunBanten.com 

Sumber: Tribun banten
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved