Berita Viral

REFLY HARUN Kepanasan karena Hasil Survei Ini Sebut 66,9 Persen Publik Percaya Ijazah Jokowi Asli

Refly Harun Kepanasan karena Hasil Survei Ini Sebut 66,9 Persen Publik Percaya Ijazah Jokowi Asli, Hanya 19 Percaya Palsu.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Pada Selasa (27/5/2025) kemarin, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, merilis hasil survei terkait polemik ijazah Joko Widodo (Jokowi). (Istimewa) 

"Begini, kalau soal pertanyaan ya, pertanyaan yang disampaikan menurut saya too strong. 'Apakah Anda percaya Jokowi memalsukan ijazah?'"ujarnya.

"Kalau itu pertanyaannya, saya kira secara psikologis orang juga orang Indonesia kan enggak tegaan juga," imbuhnya.

Selain itu, Refly menilai, ada variabel pertanyaan yang terkesan abu-abu atau samar, sehingga perlu menggunakan pertanyaan yang lebih halus.

"Tapi misalnya pakai pertanyaan yang lebih soft, misal, 'Anda percaya Bareskrim atau Roy Suryo?', kemudian 'Apakah Anda percaya dengan UGM?' Percaya, tidak percaya, dan variabelnya itu tidak abu-abu," jelasnya.

"Terakhir jawaban variabelnya gini. Percaya, kurang percaya, tidak percaya sama sekali variabelnya. Maka kurang percaya, cukup percaya itu menurut saya variabel abu-abu yang sering sekali digunakan surveyor," tandasnya.

Respon Jokowi soal Hasil Survei

Terpisah, Jokowi menyebut hasil survei ini membuktikan logika masyarakat yang masih sehat.

"Ya artinya masyarakat memiliki logika dan penalaran yang sehat. Memiliki logika. Logika penalaran yang sehat, artinya itu," katanya kepada wartawan di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu (28/5/2025). .

Jokowi menyebut persoalan ijazah palsu itu tidak masuk logika. "Karena logikanya memang nggak masuk (bila disebut palsu),"ungkapnya.

Meski begitu, masih ada 19 persen masyarakat yang percaya bahwa ijazah UGM itu dipalsukan oleh dirinya.

Mengenai hal itu, Jokowi menjawab dengan santai.

"Ya, pasti ada yang pro, ada yang kontra, ada yang percaya, ada yang nggak percaya,"ujarnya.

Untuk itu, Jokowi menyebut akan menyerahkan pada proses hukum yang masih berjalan.

Presiden RI ke-7 itu menyebut nantinya persoalan ini akan terang benderang di pengadilan.

"Tapi semuanya nanti kita serahkan pada proses hukum. Nanti di pengadilan akan terbuka semuanya secara jelas dan gamblang terang-benderang semuanya. Karena di situ pasti nanti ada fakta-fakta, ada bukti-bukti, ada saksi-saksi semuanya akan dibuka di sidang pengadilan ya,"ujarnya.

Sumber: Surya
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved