Sumut Terkini

Rayakan Ultah ke-2, Kelompok Tani Pasorba Harapkan Kenaikan Harga Cabai yang Semakin Turun di Pasar

Meskipun dalam suasana bahagia, ada harapan yang mereka dambakan khususnya dalam masa pertanian.

TRIBUN MEDAN/ALVI
Perayaan ulang tahun ke-2 Kelompok Tani Pasorba yang berada di Desa Pegagan Julu I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Dihadapan Kadis Pertanian dan Wakil Ketua DPRD I Dairi dari PDI Perjuangan, mereka meminta agar kelompok tani lebih diperhatikan, khususnya harga jual di pasar, Kamis (29/5/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM,SUMBUL - Kelompok Tani Pasorba yang berada di Desa Pegagan Julu I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi hari ini merayakan ulang tahunnya yang ke-2, Kamis (29/5/2025).

Meskipun dalam suasana bahagia, ada harapan yang mereka dambakan khususnya dalam masa pertanian.

Kegiatan itu dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Dairi, Robot Simanullang. Selain itu, Wakil Ketua DPRD 1 dari Partai PDI Perjuangan, Halvensius Tondang juga turut hadir.

Menurut Ketua Kelompok Tani Pasorba, Topan Simamora mengharapkan ada perhatian dari pemerintah, khususnya terkait kualitas dan harga pertanian di pasaran.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada pak kadis dan wakil Ketua DPRD 1 , yang sudah hadir dalam perayaan ulang tahun kelompok Tani kami yang ke 2," ujar Topan.

"Semoga diperhatikan kelompok tani kami ini. Kalau kendala tidak ada, hanya saja harga lah. Maunya ada kenaikan, " tambahnya.

Kelompok Tani ini memiliki beberapa hasil tanaman. Salah satunya sayuran seperti kol, dan cabai.

Kata Topan, saat ini harga cabai di pasaran mencapai Rp 12 ribu per kilogram, dimana harga tersebut turun drastis dan tidak sesuai dengan modal yang sudah dikeluarkan selama proses tanam.

"Sangat - sangat berdampak. Nanti dibawa dari ladang ke pasar, harganya tidak sesuai ke modalnya, " tegasnya.

Sementara itu, menurut Kadis Pertanian, Robot Simanullang mengatakan, saat ini pihaknya mendorong kepada para petani untuk bersikap mandiri.

Mandiri dalam hal ini, kata Robot akan dilakukan dalam bentuk sekolah lapang, dimana akan dilakukan oleh para petani itu sendiri.

Robot pun mengatakan, bahwa saat ini pemerintah belum bisa memberikan bantuan yang layak kepada para petani akibat efisiensi anggaran.

"Kita akan mencoba memfasilitasi untuk mencoba mandiri. Kemandirian itu sangat penting sekarang, karena tidak hanya untuk hari ini, melainkan untuk kedepannya. Apalagi ditengah ekonomi kita yang agak sulit ya, jadi jangan lagi berpikir kalau ada pertemuan, ada bantuan. Jadi ini kita tidak bicara bantuan, tapi kemandirian, " kata Robot.

Robot pun mengaku sampai saat ini pihaknya belum bisa menjanjikan apa - apa kepada para petani khususnya petani hortikultura, karena kekurangan anggaran tersebut.

"Paling kami hanya bisa memfasilitasi kalaupun ada sarana dan prasarana produksi (Saprodi) itupun hanya untuk komoditi pangan yaitu padi. Selain itu, sampai hari ini kami belum bisa menjanjikan apa - apa, " tutup Robot.

(Cr7/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved