GADAIKAN STNK Mobil Demi Warganya, Kades Cikahuripan Dipuji Dedi Mulyadi, Biaya Berobat Diganti

TRIBUN-MEDAN.com - Gadaikan STNK mobil demi warganya, Kades Cikahuripan dipuji Dedi Mulyadi.

Tak hanya itu, Gubernur Jawa Barat itu juga mengganti biaya berobat diganti.

Aksi gerak cepat yang dilakukan seorang pemimpin atau Kepala Desa (Kades) Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bernama Heri Suryana alias Jaro Midun belakangan jadi sorotan.

Baca juga: MABES TNI Dikabarkan Rotasi 117 Perwira TNI, Ada Pangdam Jaya, Danpaspampres di Salinan yang Beredar

Dedi Mulyadi mengapresiasi kinerja Jaro Midun yang aktif membantu memberikan pelayanan terbaik kepada warganya.

Jaro Midun baru saja viral di media sosial karena menjaminkan STNK mobilnya untuk membayar biaya rumah sakit warganya. 

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (23/5/2025). 

Baca juga: 36 Sapi Disumbangkan Presiden Prabowo untuk Dikurbankan di Sumut, Ada Jenis Limosin Berat 1,60 Ton 

Dalam video yang diabadikan akun Instagram @medsoszone.id, Jaro Midun tengah berbincang dengan petugas rumah sakit untuk negosiasi mengenai pembayaran biaya rumah sakit warganya. 

Saat itu, kondisi warganya sedang dibawa ke rumah sakit dan perlu cepat mendapatkan penanganan.

Tanpa pikir panjang, Jaro Midun terpaksa menjaminkan STNK mobil pribadinya, karena saat itu uang cash yang dibawanya tidak cukup untuk membayarnya. 

"Ada warga membawa orang tuanya yang sakit sekitar pukul 20.00," ujar Jaro Midun dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/5/2025).

"Sempat engap juga, terus kita antisipasi dengan memberikan oksigen dari rumah saya," sambungnya.

Setelah dibawa ke RSUD Palabuhanratu, Jaro Midun mendapati bahwa pasien tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun uang untuk membayar biaya perawatan.

Melihat kondisi tersebut, ia memilih untuk mengutamakan keselamatan sang pasien. 

"Setelah diobati, sekitar pukul 13.00 pasien sudah diperkenankan pulang. Saya datang ke rumah sakit dan biaya perawatannya itu sebesar Rp 1.870.000," jelasnya.

Sayangnya, saat itu Jaro hanya membawa uang Rp 500.000. Rumah sakit kemudian meminta jaminan tambahan agar pasien bisa dipulangkan.