Berita Viral

Siswa SMP di Bekasi Dihajar Anak Kepsek, Protes Dana PIP Dipotong, Unggah Manusia Berkepala Tikus

DMH mengaku mengalah dalam mediasi tersebut karena khawatir tindakannya akan mempengaruhi kelulusannya.

KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA
DIANIAYA ANAK KEPSEK - Gedung salah satu SMP swasta di Bantargebang, Kota Bekasi. Baru-baru ini, seorang siswa kelas IX SMP berinisial DMH (16), diduga menjadi korban penganiayaan oleh S (15), anak dari kepala sekolah. Semua berawal dari kritik dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) oleh pihak sekolah. 

Setelah unggahan itu beredar, pihak sekolah memfasilitasi mediasi antara DMH, wali murid, dan jajaran sekolah.

Baca juga: Pria Berinisial HP Diringkus Polres Toba, Ditemukan Sabu, Pil Ekstasi dan Ganja Sebagai Barbuk

DMH mengaku mengalah dalam mediasi tersebut karena khawatir tindakannya akan mempengaruhi kelulusannya.

Namun, DMH masih merasa kecewa karena dana bantuan yang dipotong tidak dikembalikan. Ia pun kembali menyuarakan kekecewaannya lewat media sosial.

Tak lama setelah itu, pada Senin (19/5/2025), pelaku yang diduga tersulut oleh unggahan tersebut mendatangi sekolah dan langsung melakukan penganiayaan.

"Tiba-tiba dia masuk sambil teriak, terus dia tonjok kening saya. Kepala saya terbentur tembok. Lalu dia tonjok lagi bagian rahang saya, sekarang masih sakit dan susah dibuka," jelas DMH.

Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Atap Kampus Univa Terbang ke Jalan Raya Hingga Tutup Jalan


Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Bekasi Kota pada sore harinya. Laporan diterima dengan nomor: LP/B/1095/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA.

Terpisah, Kepala SMP tersebut, Ujang Tholib, membenarkan bahwa anaknya telah melakukan penganiayaan terhadap DMH.

"Pada dasarnya terkait penganiayaan terhadap DMH oleh anak saya benar," kata Ujang.

Ia menyebut, putranya tersulut emosi akibat unggahan gambar manusia berkepala tikus yang ia tafsirkan sebagai sindiran terhadap dirinya.

"Yang seolah-olah oleh anak saya menggambarkan bahwa manusia berkepala tikus adalah saya sebagai orangtuanya," ungkap Ujang.

Meski begitu, Ujang mengaku menghormati proses hukum yang ditempuh korban.

"Tapi kami berharap tetap bisa diselesaikan secara kekeluargaan," imbuhnya.

Sementara itu, sebelumnya juga viral di media sosial informasi tentang siswa SMP disuruh bayar biaya kelulusan Rp 533 ribu.

Itu sudah termasuk untuk ijazah, buku tahunan hingga acara makan bersama.

Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Atap Kampus Univa Terbang ke Jalan Raya Hingga Tutup Jalan

Dengan total siswa di sekolah tersebut 329 orang.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved