Wanita Ini Dipaksa Mertua untuk Menjual Rumah yang Dibeli Sebelum Menikah, Suami Malah Mendukung

TRIBUN-MEDAN.com - Keputusan seorang wanita untuk membeli rumah sebelum menikah yang awalnya dimaksudkan sebagai investasi, kini berbalik menjadi sumber konflik rumah tangga.

Hal ini bermula setelah rahasia kepemilikan rumah tersebut tidak sengaja terbongkar kepada pihak suami dan mertuanya.

Wanita tersebut, yang enggan disebutkan namanya, membagikan kisahnya melalui platform media sosial X.

Ia mengungkapkan bahwa adiknya secara tidak sengaja menyebutkan kepada suami dan mertuanya bahwa ia telah membeli rumah sebelum menikah.

Dikutip dari Mstar.com Kamis (22/5/2025), rumah tersebut kini disewakan dan menjadi salah satu sumber pendapatan tambahan bagi dirinya.

"Adik saya tanpa sengaja memberi tahu suami dan mertua saya bahwa saya punya rumah sebelum menikah. Sekarang rumah itu saya sewakan," tulisnya.

Tak disangka, informasi tersebut menimbulkan reaksi negatif dari pihak keluarga suaminya.

Sang ibu mertua langsung meminta agar rumah tersebut dijual kepada anaknya yang lain, yakni kakak ipar sang wanita.

Permintaan ini disampaikan dengan alasan bahwa suami wanita itu sudah menyediakan tempat tinggal bagi mereka.

"Mertua saya menyuruh saya menjual rumah itu ke abang ipar saya. Alasannya, karena suami saya sudah menyediakan rumah. Ketika saya bilang tidak setuju, suami saya langsung diam dan sudah tiga hari tidak berbicara dengan saya," ujarnya.

Kisah ini menarik perhatian publik setelah dibagikan secara luas di media sosial. Banyak warganet yang menyampaikan empati dan dukungan kepada wanita tersebut.

Tidak sedikit pula yang mengecam tindakan mertua dan suaminya, yang dinilai tidak menghargai usaha dan hak kepemilikan wanita atas rumah tersebut.

"Mertuanya keterlaluan, ikut campur soal harta menantu, seperti milik sendiri saja," komentar salah satu pengguna.

"Jangan dijual murah! Kalau mau jual, ikut harga pasar. Itu aset penting buat masa depanmu," tambah yang lain.

Sejumlah warganet juga mengingatkan pentingnya memiliki aset pribadi, terutama bagi perempuan.