Berita Internasional

Istri Ceraikan Suami karena Terlalu Protektif, Terungkap Masa Lalu yang Kelam

Seorang wanita membagikan kisah rumah tangganya yang berakhir dengan perceraian akibat sikap suami yang dinilainya terlalu protektif.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PERPISAHAN SUAMI ISTRI: Ilustrasi perceraian. Istri minta cerai karena suami terlalu overprotektif. Ternyata sang suami punya trauma di masa lalu, Selasa (20/5/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com  - Seorang wanita membagikan kisah rumah tangganya yang berakhir dengan perceraian akibat sikap suami yang dinilainya terlalu protektif terhadap anak-anak.

Hal itu, menurut sang wanita berasal dari trauma masa lalu yang dialami sang mantan suami, yang pernah menjadi korban pemerkosaan oleh ayah tirinya.

Dikutip dari Mstar.com Selasa (20/5/2025), kisah ini dibagikan langsung oleh wanita tersebut melalui platform media sosial X (sebelumnya Twitter), dan mendapatkan perhatian luas dari warganet karena menyentuh isu kesehatan mental, pengasuhan anak, serta dinamika rumah tangga.

“Mantan suami saya pernah dilecehkan oleh ayah tirinya. Sekarang, saat saya ingin menikah lagi, dia menetapkan syarat agar dipasang CCTV di kamar anak dan ruang tamu rumah saya. Itu tidak adil, karena saya memakai hijab dan di rumah saya biasa tidak berhijab,” tulis wanita tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa sang mantan suami memberikan dua pilihan yang menurutnya sangat berat.

Ia harus memilih antara menyerahkan hak asuh anak sepenuhnya kepada sang ayah, atau menyetujui permintaan pemasangan kamera pengawas di dalam rumah.

Tak hanya soal kamera, wanita ini juga mengeluhkan sikap mantan suaminya yang dinilai tidak konsisten.

Setelah perceraian, sang suami justru mempercayakan pengasuhan anak-anak kepada istri adiknya.

Namun jika anak-anak berada di rumah sang ibu, suaminya menetapkan aturan yang sangat ketat.

“Kalau anak-anak menginap di rumah saya, harus ada dia juga atau harus dipasang CCTV. Bahkan untuk menginap satu atau dua malam pun, dia tetap ingin mengawasi lewat kamera.”

Meski demikian, wanita tersebut mengakui bahwa anak-anaknya lebih memilih tinggal bersama ayah mereka karena sering diajak makan enak dan bisa bermain dengan sepupu-sepupu di rumah adik ipar sang mantan suami.

Menjelaskan lebih lanjut, wanita ini mengaku kehidupan pernikahannya selama ini tidak bahagia.

Ia kerap merasa ditekan dan dianggap sebagai ibu yang gagal hanya karena memilih untuk tetap bekerja setelah menikah.

“Dia sering bilang saya gagal sebagai ibu karena saya ingin bekerja. Padahal saya sudah terbiasa bekerja sejak sebelum menikah. Kalau hanya diam di rumah, saya merasa stres dan kehabisan energi karena tidak melakukan apa-apa,” tulisnya.

Ia juga menyebut bahwa sang mantan suami bersikap terlalu ketat terhadap anak-anak, bahkan sampai memeriksa tubuh mereka secara menyeluruh setiap kali pulang sekolah.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved