Berita Viral

Program Barak Militer Gagasan Dedi Mulyadi Bakal Dievaluasi Kemendagri, Dihentikan atau Lanjut?

Bima menegaskan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri juga akan melakukan penilaian tersendiri terhadap efektivitas program tersebut

Dok. Pemko Medan
EVALUASI BARAK MILITER - Wamendagri Bima Arya Sugiarto sepakat untuk mengevaluasi program pendidikan anak bermasalah di barak militer yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Program Barak Militer gagasan Dedi Mulyadi bakal dievaluasi Kemendagri.

Hasil evaluasi tersebut nantinya akan memutuskan apakah program tersebut bakal dihentikan atau dilanjutkan.

Hal itu diungkap oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto.

Baca juga: Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo Digugat Warga Siantar Gegara Odong-odong

Ia mengatakan pihaknya sepakat untuk mengevaluasi program pendidikan anak bermasalah di barak militer yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Meski Dedi telah menyiapkan sistem evaluasi internal, Bima menegaskan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri juga akan melakukan penilaian tersendiri terhadap efektivitas program tersebut.

"Saya kira menarik untuk melihat hasilnya. Tentu tidak bisa secara cepat mengetahui dampaknya, tapi penting untuk dilakukan evaluasi," ujar Bima Arya saat ditemui di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2025).

Wamendagri Bima Arya saat diwawancarai usai meninjau Disdukcapil Medan, Rabu (11/12/2024).  
Wamendagri Bima Arya saat diwawancarai usai meninjau Disdukcapil Medan, Rabu (11/12/2024).   (TRIBUN MEDAN/ANISA)

Menurutnya, jika program terbukti memberikan hasil positif, maka dapat dilanjutkan dan diperkuat.

Sebaliknya, jika ditemukan kekurangan, perlu dilakukan perbaikan oleh pemerintah daerah.

"Kalau bagus, ya bisa terus dikuatkan. Kalau ada catatan-catatan, pasti diperbaiki," tambahnya.

Haru Siswa Dipulangkan dari Barak

Beginilah momen haru siswa dipulangkan dari barak TNI.

Para siswa ini pun disambut isak tangis orang tua.

Meski begitu para siswa ini masih dalam mentoring.

Baca juga: AC Milan Resmi Gagal Lolos ke Kompetisi Antarklub Eropa, Lolos Liga Konferensi Saja Tak Sanggup

Mereka diharuskan kembali ke barak satu kali dalam seminggu.

Isak tangis warnai masa akhir pendidikan disiplin para siswa di barak TNI Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (18/5/2025).

Isak tangis pecah ketika para siswa ini dibiarkan untuk menemui para orang tua mereka yang datang menjemput.

Saat bertemu di lapangan, mereka langsung berpelukan meneteskan air mata.

Baca juga: DUDUK Perkara Rumah Lurah di Lampung Dibakar Warga, Sukardi Diduga Jual 400 Karung Beras Bansos


Baik ayah maupun ibu dari siswa yang menjalani pendidikan disiplin ini tak kuasa menahan tangis.

Bagaimana tidak, anak mereka yang sebelumnya dianggap tidak bisa lagi diatur karena nakal terlibat minuman keras hingga tawuran masih bisa diselamatkan dengan program Gubernur Dedi Mulyadi.

Mereka dididik kedisiplinan dan mental sedemikian rupa oleh para pelatih dari prajurit TNI langsung.

Sebelum isak tangis pecah, para siswa ini dibariskan di lapangan dan diberikan piagam.

Dalam isi piagam juga tertera sumpah agar mereka tidak mengulangi kenakalannya lagi.

MOMEN Haru Siswa Dipulangkan dari Barak TNI, Disambut Isak Tangis Orang Tua, Kumpul Sekali Seminggu
DIPULANGKAN - Tangkapan layar video KDM Channel saat siswa dipulangkan dari barak. Isak tangis warnai masa akhir pendidikan disiplin para siswa di barak TNI Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (18/5/2025).


"Saya bertekad untuk menjadi lebih baik dan tidak akan melawan orang tua lagi. Menurut kepada orang tua dan akan membanggakan orang tua," ucap salah satu siswa ketika membacakan sisi piagam tersebut dikutip dari KDM Channel.

Di akhir masa pendidikan disiplin siswa ini, Kang Dedi Mulyadi (KDM) sempat memberikan pesan-pesan mendalam.

KDM juga menginformasikan bahwa para siswa di Purwakarta ini memang dipulangkan ke keluarganya masing-masing, namun akan tetap dimonitoring.

Seminggu sekali, mereka akan diminta untuk berkumpul kembali di barak militer.

Baca juga: KLASEMEN Liga Italia AS Roma 3-1 AC Milan, Sengit Persaingan Napoli dan Inter Milan Merebut Scudetto

Mereka akan kembali menginap di barak militer selama satu malam di setiap minggunya.

Dedi juga meminta para siswa ini menceritakan apa yang mereka alami selama pendidikan bersama TNI ini kepada orang-orang.

"Kamu bercerita apa yang kamu alami di sini. Ceritakan secara terbuka kepada siapapun agar mendengar bahwa di barak militer itu hak-hak kamu diberikan sebagai anak," kata KDM.

Seperti hak bermain, olahraga, mendapat tidur yang cukup, ibadah, belajar, gizi yang cukup dan lain-lain.

Baca juga: Ramalan Zodiak Aries Hari Ini 19 Mei 2025, Temukan Cinta Anda dengan Sagitarius

Maka dari itu, kata KDM, bagi siapapun yang ingin memperjuangkan agar hak anak Indonesia tidak terlanggar untuk turun ke jalan.

Anak di bawah umur tidak boleh motor-motoran, tak boleh kecanduan game online dan harus mendapatkan gizi yang cukup.

"Anak-anak tak boleh makan makanan atau minuman yang bukan hak mereka. Itu cara menghargai anak," ungkap Dedi Mulyadi.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved