INGAT Bima Yudho Sempat Viral Kritik Jalan Rusak Lampung? Kini Dicaci, Ngaku Penyuksa Sesama Jenis

TRIBUN-MEDAN.com - Bima Yudho Saputro yang sempat viral gegara kritikan pedasnya ke Pemprov Lampung kini menuai hujatan. 

Bima Yudho yang berada di Australia mendapatkan hujatan dari warganet setelah membuat pengumuman sebagai seorang gay atau penyuka sesama jenis. 

Bima Yudho mengatakan tidak mau kembali ke Indonesia dan berdomisili di Australia. 

Dia tetap menuding pemerintah Indonesia yang tertinggal dan tak peduli dengan rakyat. 

Kini Bima Yudha dihujat netizen atas pengakuannya itu. Netizen merasa tidak perlu lagi mendengar Bima Yudha yang memiliki kelainan seksual.

Namun Tak masalah kini dibenci, Bima Yudho pun mengurai penjelasan.

Dalam video terbarunya, Bima mengungkap alasannya mengakui orientasi seksual kepada publik.

"Alasan gue kenapa gue memberitakan ke publik tentang seksual orientasi gue. Karena gue berusaha memitigasi future significant backlash gue, gue enggak mau ada topik discussion tentang hal ini lagi karena setiap kali gue kritik kebijakan pemerintahan yang tolol itu selalu ada aja buzzer yang mempropagandakan tentang seksual orientasi gue," ungkap Bima Yudho, dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Instagram @awbimax, Senin (19/5/2025).

"I'm gay, period!" sambung Bima seraya berteriak.

Lebih lanjut diungkap Bima, ia tidak ingin membuat netizen banyak berspekulasi soal orientasi seksualnya.

"Daripada kalian membuang waktu kalian yang berharga untuk menginvestigasi orientasi seksual ya mending gue kasih tahu aja sekalian. Dan bisa jadi bahan hiburan juga kan buat masyarakat Indonesia yang nganggur, karena di Indonesia banyak pengangguran," ujar Bima.

Kendati percaya diri, Bima menyadari aksinya memuat pengumuman bahwa dirinya gay akan memicu kontra di masyarakat.

Bima pun sadar dirinya telah melanggar norma agamanya yakni Islam.

"Gue tahu hal ini tidak bisa diterima oleh sebagian besar masyarakat Indonesia karena yang namanya LGBT ini dilarang oleh norma agama ataupun norma masyarakat Indonesia. Jadi wajar gue mengundang huru-hara," imbuh Bima.

"Tentang penyimpangan, mungkin yang kalian maksud di sini penyimpangan agama, karena kalau kita lihat dari referensi ilmiah sejak 1973 itu mereka menyatakan bahwa LGBT bukan gangguan mental, jadi penyimpangan di sini cuma perkara norma aja," sambungnya.