Berita Viral

PILU Anjelia Putri, Gadis Tewas Diinjak Ayah Tiri, Emosi Korban Bocorkan Tempat Persembunyiannya

Kasus ini bermula ketika korban yang merupakan gadis remaja bernama Anjelia Putri (18) meberitahukan lokasi persembunyian pelaku kepada rentenir.

Ist/TribunPadang.com
DIBUNUH AYAH TIRI - (Kiri) Pelaku R yang bunuh anak tirinya di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dan (kanan) foto korban Anjelia Putri semasa hidup. Diketahui, kasus ini bermula ketika korban yang merupakan gadis remaja bernama Anjelia Putri (18) meberitahukan lokasi persembunyian pelaku kepada rentenir yang mencarinya. 

Mereka menyisir area-area yang dicurigai menjadi tempat persembunyian pelaku.

“Kami sudah menurunkan seluruh kekuatan yang ada, termasuk bantuan dari Tim K-9 Polda Sumbar. Kami terus berupaya maksimal agar pelaku segera tertangkap,” ujar Kapolres AKBP Purwanto.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan segera melapor jika melihat atau mengetahui keberadaan pelaku.

Pihak Polres Dharmasraya masih terus bekerja keras melakukan upaya maksimal untuk mengungkap kasus ini.

Remaja perempuan bernama Anjelia Putri (18) mengalami penganiayaan hingga tewas oleh ayah tirinya pada Senin (12/5/2025) malam.

Ayah tirinya berinisial R (43) merupakan warga jorong Koto Gadang, Nagari Ampang Kuranji, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya.

Kesehatan Pelaku Diperiksa

Kesehatan pelaku ayah bunuh anak di Dharmasraya langsung diperiksa setelah berhasil ditangkap, Kamis (15/5/2025). 

Kasidokkes Polres Dharmaraya Iptu Adriyan Sikumalay menuturkan pemeriksaan kesehatan ini berlangsung di Ruang Satreskrim Polres Dharmasraya bagian dari prosedur hukum dan pemenuhan hak-hak tersangka selama proses penyidikan.

Pemeriksaan medis terhadap tersangka dilakukan secara menyeluruh oleh petugas Kasidokkes Polres Dharmasraya.

Baca juga: Kunker DPD RI, OPD Sampaikan Aspirasi Menyoal Undang Undang


Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengeluhkan tidak makan teratur selama tiga hari terakhir dan mengalami penurunan nafsu makan.

Selain itu, tersangka mengaku mengalami nyeri di ulu hati serta luka pada kaki akibat tertusuk duri sawit. 

Meskipun demikian, kondisi kesadaran tersangka dinyatakan penuh.

Hasil tanda-tanda vital menunjukkan tekanan darah 130/90 mmHg dengan denyut nadi 88 kali per menit.

Untuk keluhan nyeri ulu hati, petugas medis memberikan pengobatan berupa ranitidin.

Baca juga: SSB Cadika Raih Juara di Turangga Ceta Cup Pra Suratin U17

Ranitidin merupakan obat untuk mengobati gejala akibat produksi asam lambung berlebih.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved