Wanita Ngotot Tes DNA ke Anak yang Sempat Dikabarkan Hilang karena Mirip Putrinya, Kini Dilaporkan

Mereka menegaskan bahwa anak mereka tidak memiliki hubungan apa pun dengan embrio milik orang lain.

Keesokan harinya, pada 19 Agustus 2024 pukul 06.00 pagi, keluarga anak tersebut resmi melaporkan Wang ke kepolisian Shanghai.

Dalam laporan mereka, disebutkan bahwa Wang bersikeras meminta tes DNA meskipun telah diminta berkali-kali untuk menghapus video pencarian tersebut.

Keluarga menyatakan bahwa tindakan Wang telah mengganggu kehidupan pribadi mereka secara serius, sehingga mereka meminta campur tangan hukum.

Setelah laporan masuk, Wang diketahui telah menghapus videonya dari media sosial. Namun, kasus ini telah memicu diskusi luas di kalangan masyarakat daring.

Banyak warganet menganggap tindakan Wang terlalu gegabah dan tidak memiliki dasar yang kuat, mengingat prosedur penyimpanan embrio beku dilakukan dengan protokol yang sangat ketat dan diawasi oleh pihak rumah sakit.

Untuk diketahui, kriopreservasi embrio atau penyimpanan embrio beku adalah proses medis yang umum dalam program fertilisasi in vitro (IVF). Embrio yang dihasilkan melalui proses pembuahan di laboratorium akan dibekukan dalam nitrogen cair bersuhu -196°C guna mempertahankan kualitas dan viabilitasnya.

Embriologi dan rumah sakit yang menangani proses ini wajib mengikuti protokol ketat, termasuk pencatatan identitas dan sistem pengamanan data pasien.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak rumah sakit tempat Wang menjalani IVF terkait dugaan pelanggaran tersebut.

Kasus ini masih dalam penanganan pihak berwenang.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan