Penumpang Pria Ngamuk dan Bikin Keributan di Kabin, Pecahkan Jendela Pesawat saat Penerbangan

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah insiden menegangkan terjadi di dalam penerbangan komersial.

Seorang penumpang pria tiba-tiba mengamuk dan bikin keributan dengan memukul jendela pesawat hingga pecah.

Aksi tersebut membuat panik penumpang lainnya dan memaksa beberapa dari mereka untuk bertindak cepat menahan pelaku menggunakan tali sepatu dan kabel pengikat (zip tie).

Kejadian berlangsung di tengah penerbangan dan sempat terekam dalam video yang kini beredar luas di media sosial.

Dikutip dati Dailystar.co.uk Jumat (9/5/2025), dalam rekaman tersebut, tampak seorang pria meronta dan berteriak keras, sementara beberapa penumpang berusaha membekuknya ke lantai pesawat.

Jendela yang pecah juga tampak dalam kondisi rusak parah dengan noda darah di sekitarnya.

Menurut kesaksian sejumlah penumpang, pria tersebut mulai bertindak agresif setelah percobaannya untuk berbicara dengan seorang penumpang wanita yang duduk di depannya diabaikan.

Tak lama kemudian, ia mulai memukul kursi dan akhirnya menghancurkan bagian jendela pesawat.

Tanner Phillips, seorang mantan prajurit Angkatan Darat AS yang turut berada di dalam pesawat, menjadi sosok penting dalam proses penahanan pelaku.

Dalam wawancaranya dengan ABC13, Phillips mengatakan bahwa pria itu menunjukkan perilaku sangat agresif dan perlu beberapa orang untuk mengamankannya.

"Dia sangat kuat. Saya angkat dan jatuhkan ke lantai. Butuh beberapa orang untuk membantuku menahan dan mengikat tangannya ke belakang," ujar Phillips.

"Ada banyak wanita dan anak-anak dalam penerbangan itu. Saya hanya ingin membantu sebaik mungkin," lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa beberapa penumpang lainnya berinisiatif memberikan bantuan dengan membawa zip tie, sementara yang lain bahkan melepas tali sepatu mereka untuk digunakan sebagai alat pengikat.

Penumpang lain, Jessica Brown, menyebut situasi tersebut sebagai pengalaman paling menakutkan yang pernah dialaminya dalam penerbangan.

"Kami menoleh dan melihat pria itu memukul jendela. Kami langsung berteriak meminta bantuan. Saya hanya berpikir, ini tidak boleh menjadi tragedi seperti 9/11," ujarnya kepada FOX News.