Berita Viral

MESKI Dapat Bantuan Uang Rp 10 Juta, Aura Cinta Sebut Dedi Mulyadi Gusur Warga Seperti Hewan

Aura Cinta yang berani protes kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi menjadi sorotan dan perbincangan.

YouTube
TAK CUKUP - Aura Cinta saat di YouTube Richard Lee. Aura Cinta mengatakan uang dari Dedi Mulyadi tak cukup biaya memindahkan barang-barang dari rumah lama ke kontrakan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Aura Cinta yang berani protes kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi menjadi sorotan dan perbincangan. 

Ia berani mengkritik Dedi Mulyadi soal kebijakan larangan acara perpisahan sekolah di luar kota. 

Aura Cinta yang juga korban penggusuran meminta agar perpisahan sekolah tetap boleh dilakukan di luar kota.  

Keberanian Aura Cinta menyuarakan pendapatnya ini menuai pro dan kontra. 

Ada yang memuji, ada juga yang menghujatnya. 

Sebab, Aura Cinta ngotot menolak larangan acara wisuda sekolah, sementara keluarganya terbilang tak mampu. 

Keluarga Aura Cinta pun menjadi salah satu yang digusur dalam pembongkaran lahan di bantaran Kali Bekasi, Jawa Barat.  

Ia pun sudah diberi uang Rp10 juta oleh Gubernur Dedi Mulyadi untuk mengontrak, setelah rumahnya digusur. 

Namun kini dalam podcast bersama dokter Richard Lee, Aura Cinta sebut uang itu tak cukup. 

Ia pun kembali curhat merasa digusur seperti hewan dari rumahnya di Kampung Sukajaya, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Penggusuran ini menurut saya ngegusur para korban ini seperti hewan, jadi gusur tinggal gusur. sedikit diintimidasi," katanya.

Baca juga: Profil Shabrina Indonesian Idol, Calon Bintang Baru dalam Dunia Tarik Suara

Baca juga: Sosok Ibu Muda yang 3 Balitanya Tewas Korban Kebakaran Kendari, Pergi Beli Makan Sebelum Kejadian

Aura yang lulus SMA tahun 2024 ini mengatakan, pemerintah harusnya merangkul para warga yang akan digusur.

"Namanya mengayomi berarti kan merangkul masyarakat yang tinggal di tanah negara yah. Merangkul diajak musyawarah diberikan solusi dicarikan solusi gak asal main gusur.

Kita kan hidup di situ untuk cari nafkah, terus kalau pergi untuk mindahin barang usaha juga kan mati, gak ada penggantinya," katanya.

Ayahnya, Agus bercerita sudah tinggal di tanah negara sejak tahun 2004.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved