Berita Internasional

Ketakutan karena Dianiaya dan Diancam Pakai Pisau, Istri Tabrak Suaminya hingga Tewas

Seorang wanita menjadi penyebab kematian suaminya setelah menabraknya dengan mobil.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
ISTRI TABRAK SUAMI: Ilustrasi mayat. Istri tabrak suami hingga tewas, ngaku hendak menyelamatkan diri dari KDRT, Rabu (7/5/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita menjadi penyebab kematian suaminya setelah menabraknya dengan mobil.

Menurut pengakuan tersebut, wanita itu nekat menabrak sang suami sebagai bentuk perlindungan diri dari kekerasan dalam rumah tangga.

Dikutip dari Mstar.com Rabu (7/5/2025), insiden ini terjadi di di Provinsi Hebei, Tiongkok.

Insiden tersebut bermula ketika wanita bernama Cao melarikan diri dari kediaman setelah diduga mengalami kekerasan fisik dan verbal dari suaminya, Liu.

Menurut kesaksian Cao, pada hari kejadian, Liu mengancamnya menggunakan pisau, menghina, serta menyerang secara fisik di dekat kediaman mereka.

Pertengkaran memuncak saat Liu menyeret tubuh Cao dan merobek pakaiannya.

Dalam upaya untuk menyelamatkan diri, Cao melompat masuk ke dalam mobil dan segera mengemudikannya.

Namun, Liu mencoba menghentikan kepergiannya dengan cara bergelantungan di kap mobil. Tanpa memperlambat laju kendaraan, Cao terus memacu mobil hingga menabrak taman bunga.

Akibatnya, Liu mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia karena sejumlah organ vitalnya pecah. Cao juga dilaporkan mengalami patah tulang dan cedera dalam.

Pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan, dan kasus ini dibawa ke pengadilan.

Dalam putusannya, majelis hakim menyatakan bahwa meskipun Cao mengklaim membela diri, ia tetap bertanggung jawab atas kematian Liu.

Hal itu lantaran diketahui bahwa ia menyadari keberadaan suaminya di atas kap mobil namun tetap mengemudi dengan kecepatan tinggi.

Hakim menilai bahwa pada saat insiden terjadi, tidak ada serangan langsung yang membahayakan nyawa Cao, sehingga pembelaan diri dinilai tidak sah menurut hukum.

Cao dan keluarganya mengajukan banding atas putusan tersebut. Mereka bersikeras bahwa tindakan Cao bukanlah pembunuhan yang disengaja, melainkan upaya melarikan diri dari kekerasan yang telah berlangsung lama.

Ibu Cao, yang bernama Xing, menyebut bahwa luka-luka serius yang dialami putrinya, termasuk kerusakan pada pankreas, kemungkinan besar merupakan hasil penganiayaan dari Liu sebelum kecelakaan terjadi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved