Sumut Terkini

VIRAL Semburan Lumpur Panas di Madina Diduga Gegara Aktivitas PT SMGP, Bobby Nasution Akan Tinjau

Gubernur Sumut Bobby Nasution akan melakukan peninjauan lokasi semburan lumpur panas di Kabupaten Mandailing Natal.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Abdan Syakuro

Dari video viral itu dikatakan, jumlah titik semburan terus bertambah dan merambah ke perkebunan masyarakat.

Akibatnya, lahan masyarakat tidak bisa dimanfaatkan.

"Masyarakat semakin khawatir, karena lokasi air panas ini bermunculan dan bertambah luas. Sehingga kebunnya tidak bisa dimanfaatkan untuk mata pencaharian mereka," tulisan dalam video viral itu.

Terkait hal ini, organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) turut merespons.

Kata mereka, hasil investigasi mereka, salah satunya dengan bertanya ke masyarakat bahwa insiden air panas dan lumpur sudah muncul selama dua tahun.

Direktur Walhi Sumut Rianda Purba mendesak, agar pemerintah baik di Pusat maupun di Daerah segera menghentikan pelanggaran HAM yang terjadi.

“Stakeholder/Instansi terkait untuk segera menghentikan aktivitas dan mencabut izin PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP). Aparat Penegak Hukum segera mengusut, memproses, dan mengadili pengurus/pelaksana PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang memiliki peran dalam Pelanggaran HAM tersebut dan segera mengusut tuntas pihak-pihak yang diduga terlibat dalam penyusunan AMDAL dan penerbitan izin PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP),” tegasnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi, pihak PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) membantah bahwa semburan tersebut dari operasi perusahaan mereka.

Coorporate Communication Manager PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) Agung Iswara mengatakan, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mandailing Natal telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi manifestasi yang ditampilkan dalam video viral itu pada Rabu, (23/4/2025) beberapa waktu lalu.

"Hasilnya menunjukkan bahwa titik manifestasi tersebut berada di lokasi lain di Desa Roburan Dolok dan tidak berada di area sumur Pad-E PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP),” ucapnya.

Dikatakannya, sementara manifestasi yang berada di sekitar area Pad-E merupakan fenomena alamiah yang telah terpantau sejak tahun 2021.

"Manifestasi ini tidak memiliki hubungan langsung dengan sumur-sumur pada Wellpad E," tegasnya.

Diterangkannya, sumur-sumur tersebut telah dibor sejak tahun 2017 dan hingga saat ini belum pernah berhasil mengalirkan uap ataupun fluida panas bumi dengan tekanan kepala sumur 0 Barg atau tidak bertekanan.

"Saat ini tidak ada aktivitas produksi, sehingga sumur-sumur tersebut tidak berkaitan dengan fenomena manifestasi yang dilaporkan,” jelasnya.

Agung menuturkan, semburan lumpur tersebut merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi di wilayah panas bumi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved