Berita Viral

Istri Diceraikan setelah Beri Tahu Kehamilan, Suami Nangis Ungkap Penyebabnya

Seorang wanita membagikan kisahnya tentang bagaimana kehamilan yang seharusnya menjadi kabar bahagia justru berubah menjadi pilu.

|
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
WANITA DICERAIKAN: Ilustrasi alat tes kehamilan. Wanita diceraikan oleh suaminya usai memberitahu bahwa dirinya hamil, Senin (28/4/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita membagikan kisahnya tentang bagaimana kehamilan yang seharusnya menjadi kabar bahagia justru berubah menjadi pilu.

Melalui unggahannya yang viral di media sosial, wanita tersebut menceritakan bagaimana suaminya memilih meninggalkannya tepat setelah mengetahui bahwa ia tengah hamil.

Dikutip dari Eva.vn Senin (28/4/2025), kisah itu bermula saat wanita tersebut melihat hasil tes kehamilan menunjukkan dua garis.

Setelah tiga tahun pernikahan dan menjalani serangkaian perawatan infertilitas, kabar kehamilan itu menjadi momen yang paling ditunggu.

Dengan hati berdebar bahagia, ia segera menelepon sang suami dan memberitahukannya sambil menangis haru.

Namun, respons yang diterima sangat mengejutkan.

Suaminya hanya diam di ujung telepon. Malam harinya, ia pulang membawa sepucuk surat cerai yang telah ditandatangani.

“Saya minta maaf. Aku tidak bisa tinggal,” ucap sang suami.

Perempuan itu mengaku hancur. Dari pagi penuh harapan menjadi malam penuh air mata. Ia harus menjalani minggu-minggu pertama kehamilan dalam kesendirian dan kebingungan.

Bukan karena mual atau perubahan hormon, tetapi karena ditinggalkan tanpa alasan oleh pria yang sebelumnya selalu ada dalam setiap perjuangannya menuju kehamilan.

“Setiap kali saya pergi ke klinik untuk pemeriksaan, saya duduk sendirian di antara pasangan yang bergandengan tangan. Rasanya sangat sunyi,” tulisnya.

Saat pemeriksaan USG di minggu ke-12, ia bahkan harus menerima hasil tes tambahan sendirian, duduk di pojok ruang tunggu sambil menangis.

Namun dalam kesunyian itu, semangatnya tumbuh dari kehidupan kecil yang ada di dalam perutnya.

Ia terus berjanji bahwa anaknya akan mendapat cinta yang cukup, bahkan jika harus dibesarkan tanpa sosok ayah.

Pada trimester kedua, ia mulai menerima kenyataan dan berusaha berdamai.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved