Berita Viral

Gubernur Dedi Mulyadi Lontar Respons Menohok setelah Dicap Gubernur Kaltim sebagai Gubernur Konten

Dedi Mulyadi merespons sindiran Gubernur Kaltim. Meskipun dirinya sering mengonten, tetapi kegiatannya itu ternyata berdampak pada belanja rutin ikla

TRIBUNKALTIM.COM/TRIBUNJABAR.ID/LUTFI AHMAS MAULUDIN
GUBERNUR KONTEN - Inilah sosok Rudy Mas'ud Gubernur Kalimatan Timur (kiri) yang disorot usai menyebut Dedi Mulyadi (kanan) gubernur konten. 

Namun, Dedi Muyadi membantah hal itu. 

"Saya tidak tahu, saya menganggap anak itu ikhlas," ujar Dedi di Gedung Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (28/4/2025).

DEDI MULYADI DEBAT DENGAN KORBAN GUSUR - Korban Gusur Kritik Larangan Study Tour, Dedi Mulyadi Geram
DEDI MULYADI DEBAT DENGAN KORBAN GUSUR - Korban Gusur Kritik Larangan Study Tour, Dedi Mulyadi Geram (Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel)

Gubernur Dedi menegaskan bahwa dirinya tidak berprasangka buruk terhadap Aura.

Sebaliknya, ia memuji keberanian gadis tersebut dalam menyampaikan aspirasinya di hadapan seorang gubernur.

"Saya mah tidak berprasangka dan tidak berprasangka buruk. Saya berprasangka baik, anak itu pintar dan berani sehingga mau menyampaikan di depan gubernur. Saya juga menganggap anak itu ikhlas," kata Dedi.

Dalam debat tersebut, Aura mempertanyakan kebijakan Dedi yang melarang adanya acara wisuda atau perpisahan sekolah secara mewah.

Menurut Dedi, larangan tersebut dibuat untuk melindungi keluarga kurang mampu dari beban biaya tambahan.

"Pendapatnya bukan hanya dirinya sendiri. Orang tuanya boleh wisuda, orang tuanya boleh perpisahan. Cuma Rp1 juta doang itu bagi keluarga mereka. Tapi bagi keluarga yang lain itu sangat berat," tegas Dedi.

Gubernur Dedi menekankan bahwa acara kelulusan harus dilakukan secara sederhana di sekolah.

Ia mengusulkan agar siswa mengadakan kegiatan seni seperti teater atau musik, tanpa perlu mengundang band mahal yang bisa membebani keuangan keluarga.

"Sudah kenaikan kelas, kenaikan kelas, kelulusan, kelulusan. Perpisahan selenggarakan secara sederhana di sekolah," ujar Dedi. Ia menambahkan, "(Jadi) tidak usah lagi panggil band yang Rp200 juta ke sekolah. Nanti korbannya orang tua, termasuk pinjam bank emok (rentenir). Itu kan yang terjadi."

(*/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sebagian artikel sudah tayang di kompas.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved