Berita Viral

Viral Jeritan Petani Minta Bantuan Dedi Mulyadi, Memohon Pertahankan Tanah Leluhur

Ia meminta bantuan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk mempertahankan tanah leluhur. Dia menentang eksploitasi alam yang terjadi di wilayahnya.

Instagram/infoparung
JERITAN SEORANG PETANI - Curhat pilu seorang petani di Desa Iwul, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, viral di media sosial, Kamis (24/4/2025). Dia menentang eksploitasi alam yang terjadi di wilayahnya. 

"Kalau warga sebenarnya sudah mulai resah semuanya. Soalnya kata informasi yang beredar, lima tahun ke depan mau dijalankan lagi (jalur KA Bandung-Ciwidey)."

"Jadi warga sudah resah, semua resah," ungkap Dadan saat ditemui pada Jumat (18/4/2025).

Selama hampir 18 tahun tinggal di kampung tersebut, banyak warga telah mendirikan bangunan permanen maupun semi permanen.

Bahkan ada rumah yang dibangun di atas jalur kereta api, dan beberapa di antaranya masih memiliki rel kereta api di dalamnya.

KEBIJAKAN DEDI MULYADI - Banyak warga di Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang dan Desa Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat membangun rumah di atas rel kereta api Bandung-Ciwidey, Sabtu (19/4/2025). Kini mereka resah karena Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana menghidupkan kembali jalur kereta api yang sudah lama tidak beroperasi tersebut.
Banyak warga di Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang dan Desa Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, membangun rumah di atas rel kereta api Bandung-Ciwidey, Sabtu (19/4/2025). Kini mereka resah karena Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berencana menghidupkan kembali jalur kereta api yang sudah lama tidak beroperasi tersebut. (KOMPAS.COM/M Elgana Mubarokah)

Dadan menjelaskan bahwa hampir seluruh warga di RT 07/RW 01 membangun rumah di atas jalur rel kereta api yang telah lama tidak beroperasi.

Jalur rel kereta api tersebut juga dimanfaatkan warga sebagai jembatan transportasi.

Mereka menutupi rel dengan beton dan semen, sehingga jalur tersebut berfungsi sebagai fondasi yang kokoh.

Namun banyak jalur rel yang terputus karena sudah ada bangunan di atasnya, dan ada pula yang dijadikan jalan setapak untuk aktivitas sehari-hari warga.

Jika rencana aktivasi KA Bandung-Ciwidey dilanjutkan, sekitar ratusan warga di Kampung Ciluncat, khususnya yang terancam kehilangan tempat tinggal, akan terdampak.

"Di sini Kepala Keluarganya (KK) ada sekitar 60. Kalau ditambah dengan warga yang ngontrak, ada sekitar 70-an KK. Jika dihitung jiwa, mungkin lebih dari 200 orang," tambah Dadan.

Selain bangunan rumah, satu fasilitas umum, yaitu masjid, juga terancam tergusur.

Meskipun demikian, Dadan dan warga lainnya tidak sepenuhnya menolak rencana tersebut.

Mereka memahami bahwa jalur kereta api dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Jawa Barat, namun mereka juga menuntut keadilan dan kemanusiaan.

"Kami sebagai warga, sebenarnya tidak apa-apa mau dijalankan kembali (KA Bandung-Ciwidey), asalkan pemerintah tidak menelantarkan masyarakat. Yang penting kami ada hunian lagi, tidak masalah mau kecil juga," tegas Dadan.

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved