Berita Viral
ISI Kritik Remaja Putri Kepada Kebijakan Dedi Mulyadi, Sindir Gubernur Jabar: Biar Kelihatan Hebat?
Remaja itu mulai menyindir kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dirasanya mengorbankan rakyat kecil.
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah isi kritik remaja putri kepada kebijakan Dedi Mulyadi.
Ia menyindir Gubernur Jawa Barat itu sedang ingin kelihatan lebih hebat dibandingan pendahulunya.
Ia merasa apa yang dialaminya tidaklah adil.
Baca juga: Prediksi Skor Getafe vs Real Madrid Liga Spanyol, El Real Dilarang Terpeleset, Pemanasan Lawan Barca
Keluarganya terdampak dari pembongkaran lahan di bantaran kali Bekasi, Jawa Barat.
Mereka pun kini kehilangan tempat tinggal.
Remaja putri itu lalu bermonolog di depan kamera.
Ia duduk di antara puing-puing reruntuhan bangunan.
Baca juga: BESARAN Tarif Jalan Tol Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat, Berlaku Mulai Hari Ini
Remaja itu mulai menyindir kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dirasanya mengorbankan rakyat kecil.
"Lucu ya, katanya pembangunan tapi dikorbanin rakyat kecil. Proyek-proyek terus diluncurin mulai dari larangan motor, sekolah tanpa wisuda bahkan bendungan yang bikin warga terusir dari rumahnya," ujarnya seperti dikutip dari Instagram @foryourinfo.update yang tayang pada Selasa (22/4/2025).
Ia mempertanyakan kenapa kebijakan pemerintah selalu menelan korban, terutama rakyat kecil.
"Katanya untuk rakyat tapi kenapa justru rakyat kecil dikorbanin? Kadang tuh gua mikir apa ini beneran untuk kemajuan atau cuma validasi aja biar kelihatan hebat dari sebelum-sebelumnya?" tanyanya.
"Enggak semua itu bisa teriak, jadi gue yang bersuara karena diam bukan berarti rela dan ngomong bukan berarti melawan," tambahnya.
Ia bercerita bahwa hari di mana ia bermonolog saat ini merupakan hari ke-4 pasca penggusuran.
Baca juga: Bintafisdis Bentuk Karakter, Mental dan Disiplin Personel Satpol PP Deliserdang
"Hari ini hari ke-4 rumah gua digusur, mungkin besok bisa jadi rumah kalian digusur lihat, lihat nih," ujarnya menunjukkan keadaan bangunan yang sudah rata dengan tanah di sekitar remaja putri itu duduk.
Remaja putri itu mempertanyakan keadilan yang direnggut dari dirinya secara paksa oleh pemerintah.
"Dibungkus rapi atas nama pembangunan, tapi keadilan ke mana? Kami cuma minta satu dihargai sebagai manusia, karena rakyat bukan ajang untuk pamer kebijakan. Dan ingat, suara yang disakiti bisa jadi gema yang paling keras!" pungkasnya.
Dihujat
Sekedar informasi Dedi Mulyadi menetapkan kebijakan untuk menertibkan bangunan yang berdiri di bantaran Kali Bekasi, termasuk di Kota dan Kabupaten Bekasi.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi banjir tahunan yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Kritikan tersebut disampaikan sang remaja di media sosial TikToknya, pada Senin (21/5/2025).
Pantauan TribunJakarta.com, video itu sudah ditonton lebih dari 300 ribu kali.
Baca juga: KABAR Anak Bos Toko Kue Aniaya Pegawai, Dulu Ngaku Kebal Hukum, Kini Dituntut 1 Tahun Penjara
Tidak bersimpati, netizen yang melihat video remaja tersebut justru menghujatnya dan membalas pernyataannya dengan sindiran pedas.
Sebagaian besar netizen mengaku mendukung langkah Dedi Mulyadi untuk menggusur bangunan liar yang ada di bantaran Kali Bekasi.
@Sahrill: mereka membongkar tanpa musyawarah denganmu? hei nona apakah orang tuamu sebelum membangun rumah sudah bermusyawarah dengan yg punya lahan?
@KURNIAWAN2 22:ini mah ibarat yang punya hutang lebih galak dri yang nagih
@Deris Nguyễn:Saya acungi jempol untuk keberanian mengungkapkan pendapat, kritik dan aspirasinya, namun adek cantik harusnya sadar bahwa memang keluarga adek salah membangun bukan ditanah sendiri.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ALASAN-Remaja-di-Bekasi-Malah-Dihujat-Usai-Kritik-Kebijakan-Dedi-Mulyadi-Aksinya-Gagal-Tuai-Simpati.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.