Berita Internasional

Wanita Curiga Dilecehkan Dokter saat Operasi karena Temukan Cairan di Dada, Ini Hasil Rekaman CCTV

Seorang wanita di melaporkan dokter ke pihak berwajib dan menggugat rumah sakit setelah menemukan cairan mencurigakan di dadanya.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
ILUSTRASI OPERASI: Seorang wanita melaporkan dokter seusai menemukan cairan di dadanya setelah operasi, rekaman CCTV ungkap fakta sebenarnya, Senin (21/4/2025). Sumber foto: Tribun istimewa 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita di melaporkan dokter ke pihak berwajib dan menggugat rumah sakit setelah menemukan cairan mencurigakan di dadanya usai menjalani operasi usus buntu.

Ia menduga telah menjadi korban pelecehan seksual saat berada dalam kondisi tidak sadar di ruang operasi. Namun, hasil penyelidikan dan rekaman CCTV justru mengungkap fakta sebaliknya.

Dikutip dari Sanook Senin (21/4/2025), kasus ini bermula pada 23 November 2017, saat seorang wanita yang diidentifikasi sebagai Ibu Mi, mengalami sakit perut hebat ketika berada di rumah bersama pacarnya.

Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit di pusat kota Guangxi dan didiagnosis menderita radang usus buntu akut.

Dokter merekomendasikan operasi endoskopi dengan anestesi umum untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.

Operasi tersebut dipimpin oleh Dr. Zhang sebagai dokter bedah dan Dr. Liang sebagai ahli anestesi.

Prosedur berjalan selama kurang lebih satu jam dan dinyatakan berhasil tanpa kendala.

Namun, setelah sadar dari efek bius, Ibu Mi mengaku menemukan cairan tak dikenal di area dadanya.

Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa ia mungkin mengalami pelecehan seksual selama berada dalam kondisi tidak sadar.

Ia segera mengajukan keluhan kepada pihak rumah sakit dan menuntut penjelasan dari tim medis, khususnya Dr. Liang yang mendampinginya selama proses anestesi.

Pihak rumah sakit membantah tudingan tersebut dan menjelaskan bahwa cairan yang dimaksud kemungkinan besar adalah sisa antiseptik yang digunakan selama operasi, sesuatu yang umum ditemukan pasca-operasi.

Tak puas dengan penjelasan rumah sakit, Ibu Mi melaporkan kejadian itu ke polisi dan menuntut ganti rugi atas kerugian psikologis yang ia alami.

Kepolisian segera melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan sampel cairan untuk uji forensik serta memeriksa rekaman CCTV dari ruang operasi.

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa seluruh prosedur operasi dilakukan secara profesional oleh lima anggota tim medis.

Rekaman CCTV tidak menunjukkan adanya perilaku yang tidak pantas atau indikasi pelecehan seksual seperti yang dituduhkan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved