Paus Fransiskus Meninggal

LANGKAH Gereja Katolik Usai Wafatnya Paus Fransiskus, Paus ke-267 Dipilih setelah 15 Hari Pemakaman

Langkah Gereja Katolik setelah wafatnya Paus Fransiskus, Paus yang ke-267 Dipilih setelah 15 Hari Pemakaman Paus.

|
Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
LANGKAH GEREJA KATOLIK: Masa berkabung atas wafatnya Paus Fransiskus (Paus ke-266) di Vatikan yakni 9 hari. Artinya 9 hari sejak hari ini baru akan dilaksanakan pemakaman. Sementara itu, pemilihan paus yang baru (Paus ke-267), akan dilaksanakan 15 hari sesudah paus meninggal. (Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Masa berkabung atas wafatnya Paus Fransiskus (Paus ke-266) di Vatikan yakni 9 hari.

Artinya 9 hari sejak hari ini baru akan dilaksanakan pemakaman.

Sementara itu, pemilihan paus yang baru (Paus ke-267), akan dilaksanakan 15 hari sesudah paus meninggal.

Diketahui, Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun setelah sempat memberikan berkat pada umat dan dunia saat Hari Paskah pada Minggu (20/4/2025) WIB.

Paus adalah pemimpin tertinggi umat Katolik di dunia yang berkedudukan di Vatikan, Roma.

Jumlah paus di dunia yang memimpin sejak abad pertama hingga sekarang sudah sebanyak 266.

Paus pertama Gereja Katolik adalah Simon Peter atau Santo Petrus, yang juga merupakan salah satu dari Dua Belas Rasul Yesus.

Santo Petrus, yang ditunjuk Kristus sebagai pemimpin pertama Gereja-Nya.

Selama berabad-abad, proses pemilihan paus baru telah berkembang, tetapi tetap berakar kuat dalam tradisi awal mula gereja dan dibimbing oleh Roh Kudus.

Vatikan dan paus Fransiskus meninggal
VATIKAN: Masa berkabung atas wafatnya Paus Fransiskus (Paus ke-266) di Vatikan yakni 9 hari. Artinya 9 hari sejak hari ini baru akan dilaksanakan pemakaman. Sementara itu, pemilihan paus yang baru (Paus ke-267), akan dilaksanakan 15 hari sesudah paus meninggal. (Istimewa)

Berikut ini langkah demi langkah gereja Katolik setelah Paus meninggal dunia:

1. Konfirmasi Kematian

Sang Camerlengo (Kamar Dagang Gereja Roma Suci) secara resmi mengonfirmasi kematian Paus.

Secara tradisi, ia dengan lembut memanggil nama baptis Paus sebanyak tiga kali.

Jika tidak ada respons, ia menyatakan Paus telah meninggal.

Cincin nelayan paus Fransiskus
Cincin Nelayan Paus Fransiskus. (Istimewa)

2. Pemusnahan Cincin Nelayan yang Dipakai Paus Fransiskus

Cincin Nelayan yang dipakai Paus, sebuah stempel yang digunakan untuk menyegel dokumen resmi, dipecah oleh Camerlengo di hadapan para kardinal.

Hal ini mencegah penyalahgunaannya dan melambangkan berakhirnya kewenangan paus. 
 
3. Pengumuman Resmi

Vatikan membuat pengumuman publik resmi.

Lonceng mungkin berdentang dan adat istiadat berkabung dimulai, termasuk pengibaran bendera setengah tiang di beberapa tempat.

4. Sembilan Hari Berkabung

Masa berkabung resmi berlangsung selama sembilan hari, di mana Misa diadakan untuk mendoakan ketenangan jiwa Paus.

Jenazah dipersiapkan dan dipajang di Basilika Santo Petrus untuk penghormatan publik.

5. Pemakaman

Paus secara tradisional dimakamkan di ruang bawah tanah di bawah Basilika Santo Petrus (meskipun ia dapat meminta tempat peristirahatan lainnya).

Jenazah biasanya ditempatkan dalam tiga peti mati: peti kayu, peti timah, dan peti kayu lainnya, yang masing-masing ditempatkan di dalam peti lainnya.

6. Sede Vacante (Tahta Kosong)

Selama masa ini, semua tata kelola Gereja dihentikan, kecuali untuk masalah-masalah rutin yang ditangani oleh Camerlengo.

Tidak ada pengangkatan baru atau keputusan-keputusan besar yang dapat dibuat sampai paus baru terpilih. 
 
7. Persiapan untuk Konklaf

Dewan Kardinal berkumpul di Roma.

Setelah sedikitnya 15 hari tetapi tidak lebih dari 20 hari setelah wafatnya Paus, konklaf dimulai untuk memilih Paus baru.

Hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang berhak memberikan suara.

8. Konklaf

Diadakan di Kapel Sistina dengan kerahasiaan ketat.

Pemungutan suara berlanjut hingga seorang kandidat memperoleh dua pertiga suara mayoritas.

Setelah pemungutan suara berhasil, kardinal terpilih ditanya: "Apakah Anda menerima pemilihan kanonik Anda sebagai Paus Tertinggi?"

Jika ia menjawab ya, ia memilih nama kepausan.

9. Paus Baru Diumumkan

Kardinal proto-diakon melangkah ke balkon Basilika Santo Petrus dan berseru: “Habemus Papam!” (Kita punya Paus!)

Paus baru kemudian muncul dan memberikan berkat Urbi et Orbi pertamanya.

Pada masa sede vacante (takhta kepausan kosong)

Selama masa sede vacante, pemimpin sementara urusan Tahta Suci adalah Camerlengo (Kamerarius), seorang kardinal yang ditunjuk untuk mengelola administrasi Vatikan.

Tugas Camerlengo antara lain:

1. Mengesahkan kematian Paus (jika Paus wafat).

2. Mengamankan barang-barang pribadi Paus.

3. Mengelola hal-hal administratif gereja Vatikan, namun tidak boleh mengambil keputusan besar atau mengubah kebijakan Gereja.

4. Mempersiapkan Konklaf (pemilihan Paus baru) bersama dengan Kolegium Kardinal.

Dalam konteks kepemimpinan spiritual dan universal Gereja, tidak ada yang menggantikan Paus secara penuh sampai Paus baru terpilih.

Namun, Kolegium Kardinal menjadi semacam badan kolektif yang mengatur kelangsungan Gereja Universal sampai terpilihnya Paus baru dalam konklaf.

Secara historis, masa sede vacante sudah dikenal sejak awal Gereja, tetapi prosedur formal baru diatur lebih terperinci sejak abad pertengahan.

Sejak Konsili Lateran dan kemudian ditegaskan oleh Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis (oleh Yohanes Paulus II, 1996), masa ini diatur dengan sangat ketat:

• Cincin Nelayan milik Paus dihancurkan oleh Camerlengo untuk menandai berakhirnya masa pelayanan Paus

• Tidak ada keputusan besar dapat diambil oleh Kolegium Kardinal selain urusan yang sangat mendesak

• Tidak boleh ada jabatan kunci yang diisi secara definitif.

• Konklaf (pertemuan rahasia para kardinal) diadakan untuk memilih Paus baru dalam waktu 15 hingga 20 hari setelah kematian atau pengunduran diri Paus.

• Kapel Sistina (tempat pemilihan Paus) ditutup untuk publik dan disiapkan untuk konklaf.

• Gereja mengadakan doa-doa khusus bagi Roh Kudus agar membimbing para kardinal memilih Paus yang baru.

Bagi umat, masa ini adalah waktu:

• Berdoa dan bermatiraga, memohon agar Paus yang baru adalah seorang gembala kudus dan bijaksana.

• Merenungkan makna kepemimpinan Kristus dalam Gereja yang tetap hadir meskipun Paus belum dipilih.

• Mewartakan kesetiaan kepada Gereja bukan karena pribadi Paus, tetapi karena Kristus yang memimpin Gereja-Nya melalui pelayanan Paus

• Bendera Vatikan dikibarkan setengah tiang atau tanpa lambang Tahta Suci (lambang tiara dan kunci digantikan dengan simbol sede vacante: payung merah dan kunci perak-emas). 

Lambang sede vacante sering digambarkan dengan umbraculum (payung merah dan emas), simbol tradisional yang dulu digunakan untuk menaungi Paus saat prosesi.

Selama sede vacante, umbraculum menjadi simbol bahwa Gereja sedang dalam masa penantian akan gembala barunya.

Pemilihan paus baru usai meninggal dunia
VATIKAN: Masa berkabung atas wafatnya Paus Fransiskus (Paus ke-266) di Vatikan yakni 9 hari. Artinya 9 hari sejak hari ini baru akan dilaksanakan pemakaman. Sementara itu, pemilihan paus yang baru (Paus ke-267), akan dilaksanakan 15 hari sesudah paus meninggal. (Istimewa)

Bukan di Vatikan, Paus Fransiskus Akan Dimakamkan di Basilika Santa Maria Mayor

Berbeda dari tradisi sebelumnya, prosesi pemakaman Paus Fransiskus (Paus ke-266) ini akan digelar dengan sederhana, mencerminkan kepribadiannya yang dikenal rendah hati dan menjunjung tinggi nilai kesederhanaan.

Paus Fransiskus dikenal luas sebagai sosok pemimpin gereja yang dekat dengan umat dan menolak kemewahan. Sikap itu pun terus dipegang teguhnya, bahkan hingga akhir hayat. 

Salah satu perubahan signifikan dalam prosesi pemakaman Paus Fransiskus adalah bentuk peti jenazah yang digunakan.

Bila sebelumnya para paus dimakamkan dalam tiga lapis peti—yakni peti kayu, peti timah, dan peti kayu ek—maka Paus Fransiskus memilih hanya satu peti kayu yang dilapisi seng.

Tak hanya itu, tradisi menempatkan jenazah paus di atas panggung khusus (catafalque) untuk pamer publik juga ditinggalkannya. Sebagai gantinya, umat akan diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan di Basilika Santo Petrus saat jenazah disemayamkan di dalam peti terbuka. 

Saat wafatnya Paus Fransiskus telah dikonfirmasi oleh pejabat kesehatan Vatikan dan Camerlengo, Kardinal Kevin Joseph Farrell, jenazah akan segera dipindahkan ke kapel pribadinya.

Di sana, jenazah akan dikenakan jubah merah dan kasula putih—busana liturgis khas kepausan. Sementara itu, cincin resmi Paus yang dikenal sebagai Fisherman’s Ring akan dihancurkan, sebagai simbol resmi berakhirnya masa jabatannya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. 

Selanjutnya, para kardinal yang telah diundi akan membentuk panitia pemakaman dan masa berkabung. Tradisi menyebutkan bahwa masa berkabung biasanya berlangsung antara empat hingga enam hari.

Jika tidak ada perubahan, misa pemakaman kemungkinan besar akan digelar sekitar tujuh hari setelah kabar wafat diumumkan ke publik.

Sama seperti pemakaman Paus Benediktus XVI pada 2023, jenazah akan disemayamkan dua hari setelah wafat, memberi kesempatan kepada umat, kepala negara, serta tamu-tamu internasional untuk memberikan penghormatan terakhir di Basilika Santo Petrus.

Satu hal yang paling mencolok dari prosesi pemakaman Paus Fransiskus adalah lokasi peristirahatan terakhirnya. Ia memilih untuk tidak dimakamkan di dalam kompleks Vatikan seperti mayoritas pendahulunya.

Sebaliknya, ia telah menyampaikan keinginannya untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Mayor. Gereja yang bersejarah ini memang memiliki tempat khusus di hati Paus Fransiskus. Sejak awal masa kepausannya, ia kerap datang berdoa di sana, bahkan sebelum dan sesudah kunjungan-kunjungan pentingnya ke luar negeri.

Setelah masa berkabung berakhir, misa pemakaman akan dilaksanakan di Lapangan Santo Petrus. Para kardinal dari berbagai belahan dunia akan memimpin misa ini, dengan prosesi peti jenazah yang diawali oleh pembawa salib.

Sebelum peti dimakamkan, sebuah tradisi kuno Gereja Katolik akan kembali dijalankan. Sebuah kain sutra putih akan diletakkan di wajah jenazah Paus sebagai simbol perpisahan terakhir. Di dalam peti, akan turut disimpan dokumen yang mencatat perjalanan hidup dan pencapaian Paus Fransiskus selama menjabat.

(*/Tribun-medan.com)

Artikel ini sebagian diolah dari Kompas.com dengan judul "Bukan di Vatikan, Paus Fransiskus Akan Dimakamkan di Basilika Santa Maria Mayor", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/04/21/171438488/bukan-di-vatikan-paus-fransiskus-akan-dimakamkan-di-basilika-santa?page=all.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved