Hotma Sitompoel Meninggal
Sebelum Meninggal Hotma Sitompoel Rutin Cuci Darah, Simak Penjelasan Dokter, Ginjal dan Cuci Darah
Hotma Sitompul, Pengacara senior yang sering menangani kasus besar di tanah air meninggal dunia.
TRIBUN-MEDAN.com - Hotma Sitompul, pengacara senior yang sering menangani kasus besar di tanah air meninggal dunia.
Sebelum meninggal, kondisi kesehatan Hotma menurun drastis hingga harus menjalani cuci darah secara rutin.
Kondisi kesehatan yang mengharuskan seseorang menjalani cuci darah umumnya berkaitan dengan gangguan pada fungsi ginjal.
Prosedur ini biasanya dilakukan ketika ginjal tidak lagi mampu menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah secara optimal.
Baca juga: Senyum Desiree Tarigan, Melayat Didampingi Bams, Lihat Wajah Hotma Sitompul Terakhir Kalinya
Dilansir dari website Kementerian Kesehatan, ginjal berfungsi untuk membuang sisa metabolisme dalam tubuh.
Semua proses dalam tubuh akan dibuang melalui hati dan ginjal, pembuangan dari ginjal disalurkan melalui urin sedangkan pembuangan dari hati itu melalui anus.
Fungsi ginjal selain memproduksi urin adalah sebagai keseimbangan cairan.
Misal saat suhu udara dingin maka tubuh akan lebih sering buang air kecil, tapi kalau suhu udara panas tubuh akan merasa kekurangan cairan.
Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dr. Zulkhair Ali mengatakan kalau ginjal tidak berfungsi maka akan terjadi gagal ginjal.
Ia menyebut penyakit ginjal yang umum dialami adalah batu ginjal, infeksi ginjal, radang ginjal, ginjal karena diabetes, ginjal karena hipertensi, ginjal karena lupus, dan ginjal karena polikistik.
Penyakit-penyakit tersebut dapat menurunkan fungsi ginjal.
Fungsi ginjal dapat dibagi dua, umumnya yaitu gangguan ginjal akut dan penyakit ginjal kronik. Kemudian pada penyakit ginjal kronik ada fase yang dinamakan akut on kronik
“Yang menarik adalah pada penyakit ginjal akut, gejala pada pasien terlihat berat sekali tapi bisa sembuh sempurna. Sedangkan penyakit ginjal kronik itu pasien tidak merasakan apapun, tidak ada gejala, tapi ketika sudah berat akhirnya harus cuci darah dan tidak bisa disembuhkan kembali,”kata dr Zulkhairi, dilansir dari website resmi, Rabu (16/5/2025).
Penyakit ginjal kronik, lanjutnya, merupakan masalah kesehatan global karena prevalensi gagal ginjal itu semakin hari semakin meningkat.
Tidak hanya itu penyakit tersebut bersifat progresif dan tidak bisa sembuh kembali, tingkat mortalitas yang tinggi, dan memakan biaya mahal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/HOTMA-SITOMPUL-MENINGGAL-Pengacara-Hotma-Sitompul.jpg)