Film Bioskop Terbaru
Keseruan Pemain Film Pengepungan di Bukit Duri di Medan, Ajak Pecinta Film Diskusi
Bertempat di XXI Centre Point Mall Medan, tak hanya Morgan dan Omara, turut hadir juga sang sutradara Joko Anwar.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Morgan Oey dan Omara Esteghlal pemain Film Pengepungan di Bukit Duri hadir langsung menyapa para pecinta film di Kota Medan, Senin (14/4/2025) malam.
Bertempat di XXI Centre Point Mall Medan, tak hanya Morgan dan Omara, turut hadir juga sang sutradara Joko Anwar.
Tak hanya sekadar nonton bareng, ketiganya mengajak pecinta film di Medan untuk saling berbagi tentang film dengan berdiskusi.
"Film Pengapungan di Bukit Duri ini adalah film yang paling spesial sepanjang karier aku sebagai sutradara karena membicarakan soal negara. Jadi filmnya kalau ditonton menghibur, menarik dan membawa isu yang sangat penting," ujar Joko Anwar.
Joko Anwar menjelaskan, isu kekerasan di film tersebut diangkat karena ia melihat masyarakat yang dekat sekali dengan kekerasan kan.
"Sekarang budaya kekerasan bukan cuma orang tua, tapi anak-anak muda juga budaya kekerasan. Itu yang terutama. Yang kedua adalah budaya intoleransi.
Jadi tidak bisa menerima perbedaan. Antara agama bentrok. Antara suku bentrok.
Jadi spesial. Khusus istimewa karena membicarakan hal-hal yang kalau selama ini aku bikin film hiburan saja. Horror.
Tapi ini penting. Filmnya penting. Pesanya penting ya? Iya," jelasnya.
Final Trailer Film Pengepungan di Bukit Duri
10 hari menjelang tayang di bioskop, film Pengepungan di Bukit Duri dari penulis dan sutradara Joko Anwar dan produser Tia Hasibuan merilis final trailer yang menunjukkan situasi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja.
Final trailer dibuka dengan adegan-adegan yang tampaknya baik-baik saja: siswa sekolah bercengkrama, warga yang bersuka cita. Namun, semua itu tampak semu.
Bel sekolah menjadi alarm bahwa situasi berubah. “Tapi luka takkan hilanghanya dengan dilupakan.”
Final trailer film “Pengepungan di Bukit Duri” menunjukkan perubahan suasana.Musik ceria kini sirna. Tak ada lagi tawa. Terjadi kerusuhan di mana-mana. Kekerasan merajalela, dan yang tersisa adalah kecemasan.
Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 17 April 2025, dan menjadi salah satu film Indonesia paling dinantikan tahun ini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Morgan-Oey-dan-Omara-Esteghlal-pemain-Film-Pengepungan.jpg)