Berita Viral

Terungkap Dokter PPDS Mencabuli 3 Wanita dalam Sebulan, Modus Obat Bius dan di Tempat yang Sama

Dokter ​Priguna ternyata cabuli 3 wanita dalam sebulan. Ia pun membawa korbannya ke tempat yang sama. Korbannya adalah keluarga pasien dan pasien.

Istimewa
BARANG BUKTI - Pihak Ditreskrimum Polda Jabar menunjukkan barang bukti kasus pencabulan terhadap seorang keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung yang dilakukan Dokter PPDS Unpad Priguna Anugerah (31), Rabu (9/4/2025). (istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.com - Dokter ​Priguna ternyata cabuli 3 wanita dalam sebulan.

Ia pun membawa korbannya ke tempat yang sama.

Korbannya adalah keluarga pasien dan pasien.

Hal itu diketahui usai Polisi memeriksa dua korban lainnya yang menjadi korban pencabulan Priguna Anugerah Pratama yang saat itu tengah menjalani program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di sebuah rumah sakit di Bandung. 

Dimuat TribunJabar pada Jumat (11/4/2025) Dirkrimum Polda Jawa Barat Kombes Surawan mengungkapkan kini sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan dokter Priguna.

Menurut Surawan, ada dua korban lagi berusia 21 tahun dan 31 tahun yang sudah dilakukan pemeriksaan kemarin.

Keduanya dicabuli dengan waktu berdekatan dari korban ketiga pada akhir bulan Maret 2025 lalu. 

Kata Surawan, dari pemeriksaan, korban pertama dicabuli 10 Maret dan korban kedua dicabuli 16 Maret 2025. 

Namun dua korban lainnya merupakan pasien bukan keluarga pasien.

"Benar bahwa ada dua korban ini ternyata telah menerima perlakuan yang sama dari tersangka dengan modus sama. Kejadiannya terjadi pada 10 Maret dan 16 Maret 2025 atau dengan kata lain sebelum kejadian yang menimpa FH (21)," katanya di Polda Jabar, Jumat (11/4/2025).

Modus yang digunakan pelaku Priguna Anugerah ini sama dengan para korbannya. 

DOKTER MESUM- Priguna Anugerah Pratama, dokter mesum yang merudapaksa keluarga pasien kini dipenjarakan Polda Jawa Barat.
DOKTER MESUM- Priguna Anugerah Pratama, dokter mesum yang merudapaksa keluarga pasien kini dipenjarakan Polda Jawa Barat. (X/Twitter)

Untuk ke kedua korban tambahan ini, kata Surawan, dengan dalih akan melakukan analisa anastesi dan uji alergi terhadap obat bius.

"Korban-korbannya dibawa ke tempat yang sama, yakni Gedung MCHC lantai 7. Tapi, untuk yang dua korban tambahan ini merupakan pasien RSHS," katanya.

Disinggung terkait pengawasan dari RSHS lantaran kejadian ini terjadi berulang, Surawan pun menyebut hal ini merupakan insiden.

Selain itu, ruangan tersebut memang belum digunakan sehingga RS pun akan melakukan evaluasi pengawasan, terutama dokter residen yang nanti sudah akan bekerjasama juga dengan Polda Jabar untuk pengawasan dokter residen ini.

Sumber: Warta kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved