Berita Internasional

Bawa Miras hingga Bikin Gaduh di Pesawat, Penumpang Pria Diikat Pakai Sabuk Pengaman Oleh Awak Kabin

Sebuah penerbangan diwarnai kekacauan setelah salah satu penumpangnya bikin gaduh saat pesawat sedang bersiap untuk mendarat.

Dailystar.co.uk
KERIBUTAN DI PESAWAT: Viral pria bawa miras dan bikin gaduh di pesawat. Berakhir diikat oleh awak kabin pakai sabuk pengaman, Kamis (10/4/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah penerbangan diwarnai kekacauan setelah salah satu penumpangnya bikin gaduh saat pesawat sedang bersiap untuk mendarat.

Insiden itu memaksa pilot untuk membatalkan pendaratan demi alasan keselamatan seluruh penumpang.

Dikutip dari Dailystar.co.uk Kamis (10/4/2025), menurut laporan sejumlah saksi mata, penumpang pria yang tidak disebutkan identitasnya itu mulai membuat keributan setelah dua botol minuman keras miliknya disita oleh awak kabin.

Ia dikabarkan berteriak-teriak, menolak duduk, dan bahkan melepaskan sabuk pengamannya saat pesawat hendak mendarat.

Akibat tindakan nekat tersebut, pilot terpaksa membatalkan proses pendaratan dan memutar pesawat di udara sebelum akhirnya mencoba mendarat kembali.

Tindakan ini diambil untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang serta kru penerbangan.

Seorang penumpang bernama Emily (26), yang duduk di bagian depan pesawat, menyaksikan langsung kejadian tersebut dan merekam sebagian insiden menggunakan ponselnya.

Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa suasana dalam pesawat semula berjalan normal, hingga awak kabin meminta penumpang untuk berpindah tempat guna memindahkan seorang anak kecil yang duduk di dekat pelaku kericuhan.

“Awalnya kami pikir hanya permintaan biasa, tapi ternyata ada penumpang di belakang yang sangat mengganggu,” ujarnya.

Awak pesawat bahkan harus menggunakan dua sabuk pengaman cadangan untuk mengikat pria itu ke kursinya. Tapi dia terus memberontak.

Emily juga menyebut bahwa sebelum kejadian, awak pesawat sempat mengumumkan melalui interkom bahwa konsumsi alkohol dari Duty Free selama penerbangan dilarang dan dapat dikenakan sanksi hukum. Namun peringatan itu diabaikan oleh penumpang pria tersebut.

Setelah pesawat akhirnya berhasil mendarat di Bandara Rhodes, aparat kepolisian lokal langsung masuk ke dalam kabin dan mengamankan penumpang tersebut.

Seluruh penumpang lainnya diminta tetap berada di tempat duduk mereka hingga situasi benar-benar dinyatakan aman.

“Begitu kami mendarat, semua orang diminta menunggu. Polisi datang dan membawa pria itu keluar pesawat. Suasananya sangat menegangkan,” tambah Emily.

Pihak Ryanair telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Dalam keterangan tertulisnya, maskapai menyatakan bahwa mereka menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap perilaku tidak tertib dalam penerbangan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved