Berita Viral
Cerita Pilu Satpan RS Mitra Tak Cuma Dianiaya hingga Masuk ICU, Ayahnya Juga Dihina Pelaku Miskin
Cerita istri satpam RS Mitra Keluarga Bekasi, korban dianiaya keluarga pasien sempat dihina ayah pelaku, bukan meminta maaf.
TRIBUN-MEDAN.com - Cerita istri satpam RS Mitra Keluarga Bekasi, korban dianiaya keluarga pasien sempat dihina ayah pelaku, bukan meminta maaf.
Diketahui, kejadian tersebut bermula Satpam S dianiaya karena menegur keluarga pasien yang datang ke rumah sakit mengendarai mobil dengan kenalpot brong di area IGD, pada Sabtu (29/3/2025).
Sutiyono sampai mengalami kejang-kejang hingga kritis sehingga harus mendapatkan perawatan di ICU
Diceritakan istri korban, Ratrichsani (30), suaminya sempat direndahkan dengan disebut orang miskin oleh ayah pelaku yang ikut marah saat kejadian.
"Dia (keluarga pelaku) sempet ngucapin ke seorang sekuriti, salah satu temannya, rekannya (korban), katanya 'kamu tuh orang miskin, jangan banyak tingkah', katanya gitu. Jadi di situ saya inisiatif buat viralin itu," kata Ratrichsani, Senin (7/4/2025).
Keluarga pelaku juga bersikap arogan, hal ini terlihat saat mediasi yang berlangsung tak lama setelah kejadian pada Sabtu (29/3/2025) lalu.
Mereka mengaku bisa menggerakkan ormas FBR se-Kota Bekasi, bahkan sesumbar memiliki kenalan Polisi di Polda.
"Iya kata bapaknya pelaku dia ini mau bawa FBR satu Bekasi, terus dia mau bawa Polda, pas itu (mediasi) saya takut," ucapnya
Kasus yang menimpa suaminya telah masuk ke ranah hukum, dia dibantu tim kuasa hukum telah membuat laporan Polisi di Polres Metro Bekasi Kota.
Insiden penganiayaan dipicu karena pelaku tak terima ditegur, korban saat itu hanya menjalankan SOP agar tidak ada kendaraan yang parkir di akses IGD.
Tak terima ditegur satpam, insiden penganiayaan pun terjadi hingga menyebabkan korban kejang-kejang dan muntah darah.
Korban harus menjalani perawatan intensif, rekaman CCTV detik-detik kejadian pun viral di media sosial setelah diunggah akun TikTok @volunteer.netizen.
Tak hanya itu, istri korban melalui akun TikTok @butirandebu94 mengunggah kondisi suaminya yang kritis saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Orang Tua Pelaku Intimidasi Korban
Kedua orang tua pelaku justru menunjukkan sikap arogan melayangkan ancaman agar korban tak bisa lagi bekerja.
Hal itu diungkap oleh Sutiyono dan sang istri, Ratri saat diundang dalam Youtube Uya Kuya, yang tayang pada Senin, (7/4/2025).
"Waktu mas akhirnya dibawa ke rumah sakit lain, reaksi keluarganya gak ada yang tahu soal kasus itu atau mungkin," tanya Uya Kuya.
"Tahu," ujar Ratri, istri korban.
Ia mengaku justru mendapatkan intimidasi serta ancaman dari orangtua pelaku yang merupakan anggota ormas.
"Ayah ibunya cuma karena orangnya agak jumawa, arogan," kata Sutiyono.
"Jadi dia bilang katanya mau bawa semua anggota FBR, terus dia mau ngambil kartu anggota satpamnya dia biar dia gak bisa kerja lagi," timpal Ratri.
Orang tua pelaku juga sesumbar mengaku memiliki kenalan polisi.
"Terus dia ngaku-ngaku dari Polda 'teman-teman saya dari Polda banyak' kata dia gitu, terus dia bilang kalau miskin jangan banyak tingkah kata ibunya," ungkap Ratri.
Uya Kuya pun menilai bahwa ayah pelaku bisa dituntut karena telah menyeret polisi.
"Nah ini orang-orang FBR juga yang merasa namanya dicatut juga bisa dituntut juga bapaknya kan, saya minta ke bapak pelaku ini siapa orang Polda yang anda maksud," kata Uya Kuya.
Atas kejadian tersebut, istri korban berinisial RI melaporkan peristiwa yang dialami suaminya ke Polres Metro Bekasi Kota.
Laporan polisi itu teregister dengan nomor LP/B/687/|II/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA.
Kronologi
Awalnya pelaku yang merupakan keluarga pasien memarkir mobilnya di depan UGD Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat dalam keadaan kurang maju dan mengganggu jalan.
"Kemudian ditegur dan diberikan pengertian oleh korban," ucap Ade Ary kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).
Namun, terlapor marah dan setelah memajukan mobilnya terlapor turun dari mobil dan langsung menghampiri korban.
Selanjutnya terlapor mendorong dan memukul korban lalu membanting korban hingga terjatuh dan mengalami luka pada bagian kepala.
"Korban sempat pingsan atau tidak sadarkan diri," ucapnya.
Terpisah, kuasa hukum korban Subadria Nuka pun mengungkap hal serupa soal kronologis kejadian.
“Kejadiaan bermula ketika satpam tersebut menegur salah satu pengunjung rumah sakit yang memarkirkan kendaraannya tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) rumah sakit, sehingga menghalangi jalur ambulans,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihak rumah sakit akan mendukung penuh proses hukum yang berjalan.
Termasuk memberikan rekaman CCTV dan bukti lainnya yang dibutuhkan penyidik.
“Rumah sakit sudah merespons, tinggal menunggu proses hukum di kepolisian. Semua bukti yang diperlukan akan disediakan oleh pihak rumah sakit,” katanya.
Sudah Masuk Tahap Penyidikan
Atas kasus tersebut, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi.
Setelah dilakukan gelar perkara, kasus ini ditingkatkan statusnya ke tahap penyidikan.
"Ya benar sudah penyidikan," ucap Kombes Ade Ary.
Saat ini proses penanganan perkara penyerahan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kepada pelapor dan terlapor.
Kemudian pengiriman dan penjemputan SPDP ke pihak Kejaksaan Negeri Kota Bekasi.
"Posisi terakhir terlapor berada di Pontianak bersama keluarganya dan akan dimintai keterangan Senin (7/4/2025)," ujarnya.
Ade Ary menyebut terlapor disangkakan pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami kondisi kritis dan harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU selama empat hari.
Adapun saat ini S sudah dalam kondisi baik meski sempat mengalami kejang-kejang usai menjadi korban penganiayaan oleh pelaku.
"(Sekarang) masih dirawat, sudah membaik, pelakunya sudah teridentifikasi karena keluarga pasien,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan AKP Imam Prakoso saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025).
Pelaku diketahui seorang ABG kelahiran tahun 2000 yang berasal dari Bekasi.
"(Pelaku) termasuk keluarga pasien dan sudah teridentifikasi data pelakunya, orang Bekasi juga. Karena keluarga pasien, memang ada keluarga yang dirawat di rumah sakit,” ujar AKP Imam Prakoso.
Imam mengungkapkan, korban S sempat menegur pelaku sebelum akhirnya pelaku emosi lalu menganiaya korban.
"Ternyata enggak terima (ditegur). Namanya anak ABG (emosi). Itu kan pelakunya kelahiran tahun 2000 tuh, masih anak-anak. Makanya ditegur, enggak terima, marah,” ungkapnya.
Sementara itu, Manajemen RS Mitra Keluarga Bekasi Barat menyatakan dukungannya terhadap proses hukum yang tengah berjalan.
Pihak rumah sakit juga telah memberikan bukti pendukung seperti rekaman CCTV kepada penyidik.
“Rumah sakit sudah merespons, tinggal menunggu proses hukum di kepolisian. Semua bukti yang diperlukan akan disediakan oleh pihak rumah sakit,” ujar Stein.
Sementara itu, dalam keterangan terpisah pada Kamis (3/4/2025), pihak manajemen RS Mitra Keluarga mengonfirmasi bahwa korban masih dirawat di rumah sakit.
“Saat ini staf sekuriti kami yang masih dalam perawatan di Mitra Keluarga berada dalam kondisi stabil,” demikian pernyataan manajemen rumah sakit melalui pesan singkat.
Pihak rumah sakit menegaskan tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan di lingkungan rumah sakit dan menghormati proses hukum yang tengah berlangsung.
"Terkait langkah selanjutnya, kami menghormati dan mendukung proses hukum yang saat ini sedang berjalan,” tambahnya.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel
| PILU Penjaga Kantin di Bogor Dibunuh Tetangga yang Gelapkan Tabungannya, 2 Tahun Nabung Untuk Umrah |
|
|---|
| HOTMAN PARIS Tak Pengacara Nadiem Lagi di Tengah Kejagung Selidiki Kasus Investasi Telkomsel ke GoTo |
|
|---|
| SELENGKAPNYA Perubahan Tim Pengacara Nadiem Makarim: Hotman Paris Hutapea Dicoret, Ini Alasannya! |
|
|---|
| TAMPANG NAF, Wanita Habisi Tetangganya Gegara Ditagih Rp12 Juta, Pamer Nongkrong Usai Membunuh |
|
|---|
| PESAN Terakhir Rohit ke Ibu Sebelum Tewas, Diduga Jadi Korban Perundungan: Bunda Tegar Ya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PENGAKUAN-Sutiyono-Satpam-RS-Bekasi-yang-Dianiaya-Sempat-Amnesia-Dua-Hari-Lupa-Istri-dan-Anak.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.