Breaking News

Berita Viral

Arogannya Ortu Remaja Penganiaya Satpam RS di Bogor, Ngaku Anggota Ormas dan Punya Kenalan di Polda

Alih-alih menunjukkan penyesalan, keluarga pelaku justru sama sekali tidak meminta maaf atas perbuatan anaknya.

Istimewa
ANIAYA SATPAM: Rekaman CCTV yang menampilkan aksi penganiayaan terhadap seorang satpam di RS Mitra Keluarga Bekasi Barat pada Sabtu (29/3/2025) pukul 22.00 WIB malam. Kini, istri dari satpam telah membuat laporan polisi ke Polres Metro Bekasi, Sabtu (5/4/2025). (Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.com - Keluarga korban penganiayaan, Sutiyono, seorang satpam di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat, Jawa Barat, mengungkapkan betapa arogannya sikap orang tua pelaku.

Bahkan, orang tua dari pelaku yang merupakan remaja kelahiran tahun 2000 asal Bekasi itu, sempat dengan pongah mengaku sebagai anggota organisasi masyarakat tertentu dan menyombongkan diri memiliki banyak koneksi dengan kepolisian. 

Alih-alih menunjukkan penyesalan, keluarga pelaku justru sama sekali tidak meminta maaf atas perbuatan anaknya.

Padahal akibat penganiayaan pada Sabtu (29/3/2025) tersebut, Sutiyono mengalami kejang-kejang sehingga harus mendapatkan perawatan di ICU.

Kedua orang tua pelaku justru menunjukkan sikap arogan melayangkan ancaman agar korban tak bisa lagi bekerja.

Hal itu diungkap oleh Sutiyono dan sang istri, Ratri saat diundang dalam Youtube Uya Kuya, yang tayang pada Senin, (7/4/2025).

ANIAYA SATPAM: Rekaman CCTV yang menampilkan aksi penganiayaan terhadap seorang satpam di RS Mitra Keluarga Bekasi Barat pada Sabtu (29/3/2025) pukul 22.00 WIB malam. Kini sang istri dari satpam telah membuat laporan polisi ke Polres Metro Bekasi, Sabtu (5/4/2025).(Istimewa/ via kompas.com)
ANIAYA SATPAM: Rekaman CCTV yang menampilkan aksi penganiayaan terhadap seorang satpam di RS Mitra Keluarga Bekasi Barat pada Sabtu (29/3/2025) pukul 22.00 WIB malam. Kini sang istri dari satpam telah membuat laporan polisi ke Polres Metro Bekasi, Sabtu (5/4/2025).(Istimewa/ via kompas.com) (Via Kompas.com)

"Waktu mas akhirnya dibawa ke rumah sakit lain, reaksi keluarganya gak ada yang tahu soal kasus itu atau mungkin," tanya Uya Kuya.

"Tahu," ujar Ratri, istri korban.

Ia mengaku justru mendapatkan intimidasi serta ancaman dari orangtua pelaku yang merupakan anggota ormas.

"Ayah ibunya cuma karena orangnya agak jumawa, arogan," kata Sutiyono.

"Jadi dia bilang katanya mau bawa semua anggota FBR, terus dia mau ngambil kartu anggota satpamnya dia biar dia gak bisa kerja lagi," timpal Ratri.

Orang tua pelaku juga sesumbar mengaku memiliki kenalan polisi.

"Terus dia ngaku-ngaku dari Polda 'teman-teman saya dari Polda banyak' kata dia gitu, terus dia bilang kalau miskin jangan banyak tingkah kata ibunya," ungkap Ratri.

Uya Kuya pun menilai bahwa ayah pelaku bisa dituntut karena telah menyeret polisi.

"Nah ini orang-orang FBR juga yang merasa namanya dicatut juga bisa dituntut juga bapaknya kan, saya minta ke bapak pelaku ini siapa orang Polda yang anda maksud," kata Uya Kuya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved