Berita Internasional

Viral Wanita Berlutut sampai Menangis ke Pria, Minta Berhenti Mengejar Cintanya selama 5 Tahun

Seorang wanita baru-baru ini menangis sambil berlutut kepada seorang pria meminta agar dia melepaskannya.

|
Sanook.com
WANITA BERLUTUT: Seorang wanita di China berlutut memohon kepada pria untuk berhenti mengejar cintanya selama 5 tahun. Ia merasa terganggu karena pria tersebut selalu mengikutinya. 

"Dan tolong jangan ganggu saya lagi di masa mendatang," teriaknya.

Wanita itu mengatakan pria ini telah mendekatinya selama 5 tahun.

Tetapi dia tidak bisa membalas perasaannya karena tak tertarik.

Akan tetapi pria itu tetap berusaha untuk bersamanya.

Dia bahkan tidak mau meninggalkannya tidak peduli seberapa banyak wanita tersebut memohon.

"Dia tidak menyerah sampai saya lelah memohon kepadanya," ungkap wanita tersebut.

"Saya sampai takut jika berjumpa dengannya. Saya berusaha menghindarinya setiap hari, tetapi dia tidak peduli," lanjutnya.

Wanita itu sempat mendengar kabar bahwa pria tersebut ingin menyatakan cintanya di depan umum.

Tetapi dia berpikir pria itu tidak berani.

"Ternyata dia melakukannya dan menyatakan cintanya di depan umum. Saya terkejut sampai saat terakhir dia berlutut menyatakan cintanya di tengah jalan yang ramai," ungkap wanita tersebut.

"Saya pikir saat itu waktu terbaik untuk menolaknya dan memohon agar dia berhenti mengejarku," lanjutnya.

Video itu pun dengan cepat menyebar di media sosial dan menarik perhatian netizen.

Banyak netizen beranggapan bahwa lelaki yang bisa bertahan dengan satu wanita yang disukainya selama 5 tahun tanpa putus asa adalah hal yang sangat langka.

Namun, menyukai tidak berarti memberikan izin untuk menguntit, dan banyak pria muda yang terlalu terobsesi untuk mengendalikan perilaku mereka.

"Jika dia tidak dihentikan, dapat menyebabkan insiden berbahaya di masa mendatang," komentar netizen.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved